PORANG ADALAH FENOMENA ZAMAN
Oleh : FB Ahmad Suudi
Beratus ratus tahun PORANG ada di bumi pertiwi ini. di
pinggir jurang. di bawah rumpun bambu, di bawah pohon duku dan pepohonan yang
rindang. di semak belukar , di hutan lebat, tanpa ada orang kita sudi menengok
atau bisa memanfaatkan nya. Bahkan jadi gulma dan musuh bagi petani karena
lebatnya daun PORANG yg mengalahkan tanaman sayur dll. dicabut, di babat di
buang ke jurang.
Tahun 1943, Jepang datang menjajah negri ini. Bukan
untuk mencari rempah rempah seperti orang Eropa. Bukan mencari emas.. Tapi
mencari PORANG atau badul atau konjak untuk memberi makan ratusan ribu pasukan
yang sedang berperang di hampir seluruh daratan asia. Korea, Cina dll. Makanan
utama mereka (orang Jepang ) bukanlah beras atau gandum. tapi konjak atau PORANG.
Proses pengolahan PORANG jadi makanan sangat
dirahasiakan oleh mereka. Mengapa...??? Karena kalau sampai kita orang Indonesia
tahu cara mengolah PORANG menjadi makanan, jadi beras shiratake, jadi konyaku,
jadi mie PORANG. Maka mereka khawatir nanti PORANG kita dikonsumsi sendiri dan
mereka tidak dapat lagi suplay PORANG untuk prajurit mereka di luar negeri.
Bahkan saat armada pengangkut PORANG mau lewat. yaitu PORANG
yang dikumpulkan dari anak sekolah dan perangkat desa yang di wajibkan setor PORANG
itu, mereka membunyikan alarm agar rakyat pribumi berlindung atau ngumpet di
rumah atau di goa goa. Tujuannya agar rakyat tidak tahu bahwa meraka sedang
konvoi ratusan truk pengangkut PORANG ke pelabuhan. Hingga sampai saat ini
nenek moyang kita tidak mewarisi kita cara pengolahan PORANG yg memang mereka
tidak tahu.
Allah maha adil.. Jepang dan China sebagai
pengkonsumsi PORANG belakangan ini kesulitan stok karena faktor alam dan
pertambahan penduduk yang makin banyak butuh PORANG sangat banyak. Tahun 2014
kemarin datanglah mereka ke Indonesia untuk cari PORANG karena memang
sumber/pusat PORANG dunia ada di Indonesia.