AL-WALID BIN AL-MUGHIRAH : BUZZER DI ZAMAN RASULULLAH
Oleh: Yuana
Ryan Tresna
Secara
etimologi, buzzer adalah lonceng, bel, atau alarm yang digunakan sebagai
alat untuk mengumpulkan banyak orang di suatu tempat dengan tujuan untuk
menyampaikan suatu pengumuman. Saat ini, penggunaan istilah “buzzer”
sering dipakai dalam aktivitas media sosial. Dalam konteks media sosial, arti buzzer
adalah orang yang mempromosikan, mengkampanyekan, atau mendengungkan sesuatu,
baik itu produk atau isu tertentu melalui postingan di akun media sosialnya.
(Lihat www[dot]maxmanroe[dot]com)
Pada zaman Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, media penyampaian informasi,
penggiringan opini (framing) bahkan penyebaran berita bohong (hoax)
adalah melalui syair. Para penyair handal dan terkenal adalah yang bisa
mengendalikan opini. Kala itu, belum zamannya media sosial, dimana para
pendengung adalah mereka yang followernya banyak. Diantara tujuan
penyampaian opini adalah meyakinkan publik terhadap topik, produk dan tokoh
yang dikampanyekan.