Blog ini berisi tulisan orang lain. Sengaja saya kumpulkan disini agar bisa dibaca lagi di lain waktu, oleh saya dan oleh kita semua.
WHAT'S NEW?
Loading...

SPIRITUALITAS INDRA: BERBAGILAH, MAKA ALLAH AKAN MENGALIKAN BALASANNYA

 



Oleh : Budhiana Kartawijaya

 

Ahad kemarin, saya menghadiri pertemuan para kelompok filantropi Kabupaten Bandung Barat. Tempatnya di Saung Eceng, Kecamatan Cihampelas. Ada kelompk Bening Saguling, Touch, Ubar (Urang Bandung Barat), Kelompok Pusat Informasi Kelompok Remaja (PIKR), dan lain-lain. Kami saling tukar pengalaman tentang bagaimana menguatkan desa, memperkuat keluarga, memperjuangkan akses pendidikan bagi anak-anak miskin, dan sebagainya. Saya, tentu saja, berbicara sebagai founder Odesa.

Salah satu yang menarik adalah sosok Indra Darmawan, pendiri Bening Saguling Foundation. Pria kelahiran 1972 ini adalah sarjana matematika Unpad, S-2 juga matematika, dan sekarang juga sedang menempuh S-3, juga matematika. Matematika adalah darah dia.

KHALIFAH AL MAKMUN DAN NENEK MOYANG GOOGLE MAPS

Keterangan foto tidak tersedia.
Bola Dunia Al Makmun

Sumber : FB Zico Pratama Putra

Jika ada orang yang layak diberikan kredit sebagai perintis bola dunia, Khalifah Al Makmun dari Dinasti Abbasiyah -yang berkuasa pada 813-833 M- pantas buat diberi nomor pertama. Beliau lah yang memerintahkan “Mr. Einstein abad ke 2 H”, Muḥammad bin Musa al-Khawarizmi, untuk menyusun bola dunia berdasarkan gabungan peta-peta daerah kekuasaan Islam dan daerah-daerah lain yang pernah dijangkau para penakluk lautan.

Kunjungan saya ke Museum Islam Turki sangat membantu melihat gambaran jelas beberapa bukti peninggalan tersebut lantaran koleksi peta-peta kuno tersebut sebagian atau seluruhnya masih dapat disaksikan.

Turki sejak dua abad belakangan mengerahkan banyak begawan ilmu sejarah dunia untuk membantu merekonstruksi sejumlah peninggalan Islam. Diantara ahli sejarah yang datang, sebutlah Johann Wolfgang von Goethe, tokoh besar Jerman abad 18. Hasilnya memang mengagumkan. Mereka mampu mengemasnya dengan mewah sehingga jadi tujuan wisata. Padahal peninggalan Konstantinopel atau Byzantium juga udah kepalang banyak. Tapi liat peninggalan kuno konstantinopel berasa udah terlalu mainstream buat orang bule. Mereka lebih ngantri mampir ke Blue Mosque, atau mesjid kuno lain seperti Hagia Sophia, museum teknologi Islam, dll yang masih dalam satu kawasan luas kayak TMII.

Ini kejujuran sebetulnya. Jujur dengan nasab dan identitas. Jadi orang bule ga berasa ketipu. Ya Bule kalo ke Turki emang tau disana negara muslim. Kalo ke Turki, siap-siap denger azan, lihat mesjid, kebab merajalela, dll.