Blog ini berisi tulisan orang lain. Sengaja saya kumpulkan disini agar bisa dibaca lagi di lain waktu, oleh saya dan oleh kita semua.
WHAT'S NEW?
Loading...

BELAJAR MENGELOLA TIM DARI LEBAH



Oleh : Fathul Wahid (Rektor UII Yogyakarta)

 

Lebah (nahl) merupakan hewan istimewa. Kata nahl dalam Al-Qu'ran hanya muncul sekali, namun namanya diabadikan menjadi salah satu surat: An-Nahl.

 

Dalam ayat tersebut, lebah diperintah Sang Pencipta untuk membuat sarang di bukit, pohon, dan tempat lain yang dibuat manusia. Lebah pun diminta mengambil makanan dari buah-buahan, dan dari perutnya keluar madu dengan beragam warna yang berkhasiat untuk pengobatan (QS An-Nahl 68-69).

 

وَأَوۡحَىٰ رَبُّكَ إِلَى ٱلنَّحۡلِ أَنِ ٱتَّخِذِي مِنَ ٱلۡجِبَالِ بُيُوتٗا وَمِنَ ٱلشَّجَرِ وَمِمَّا يَعۡرِشُونَ ٦٨ ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ فَٱسۡلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلٗاۚ يَخۡرُجُ مِنۢ بُطُونِهَا شَرَابٞ مُّخۡتَلِفٌ أَلۡوَٰنُهُۥ فِيهِ شِفَآءٞ لِّلنَّاسِۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ ٦٩

“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia". Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan”.

 

MURTAD KARENA GUNA-GUNA



Wanita itu duduk dikelilingi oleh saudara2nya sambil menundukkan kepalanya. Jari-jarinya memainkan bekas sobekan tissue di lantai. Orang2 di sekelilingnya menatapnya tajam, terlihat ada kebencian padanya. Yang hadir di pertemuan itu adalah beberapa orang dari keluarga dan kerabat dekatnya, ibunya dan juga saya sendiri. Wanita itu baru saja pulang dari luar daerah setelah bekerja sekian tahun lamanya. Dia bekerja di suatu daerah yang mayoritas penduduknya Nasrani, bahkan rentan dengan pemurtadan disana.

 

Salah seorang saudaranya berkata kepadanya, "Saya mendapat isu bahwa kamu mau pindah agama, benar? Saya sudah tau semuanya, sudah baca percakapan kamu di hp seseorang."

Wanita itu diam tidak menjawab. Saudaranya berkata lagi, "Jujur saja! Percuma ditutup-tutupi, suatu saat akan ketahuan juga. Ini perkara besar."

 

Dia masih terdiam. Semua hening menunggu jawaban darinya. Tidak lama kemudian, dengan tenang dia menjawab, "Iya sudah...saya sudah pindah agama."