Blog ini berisi tulisan orang lain. Sengaja saya kumpulkan disini agar bisa dibaca lagi di lain waktu, oleh saya dan oleh kita semua.
WHAT'S NEW?
Loading...

GEGARA NYALI HOS TJOKROAMINOTO



Penulis: Iswara N Raditya

 

Gagasan tentang zelfbestuur (pemerintahan sendiri) bagi rakyat Indonesia sudah dicetuskan H.O.S. Tjokroaminoto sejak tiga dekade sebelum kemerdekaan RI. Diatas podium Kongres Sarekat Islam di Bandung pada 17-24 Juni 1916, Hadji Oemar Said (H.O.S.) Tjokroaminoto berorasi dengan nada tinggi. Pemimpin Besar Sarekat Islam ini berseru tentang ide kemerdekaan bagi bangsa Hindia (Indonesia). Gagasan itu disebutnya dengan istilah zelfbestuur atau pemerintahan sendiri.

 

“Orang semakin lama semakin merasakan, baik di Nederland maupun di Hindia, bahwa zelfbestuur sungguh diperlukan,” lantang Tjokroaminoto dihadapan ratusan peserta kongres yang datang dari seluruh penjuru negeri.

 

“Orang semakin lama semakin merasakan,” lanjutnya dengan berapi-api, “bahwa tidak pantas lagi Hindia diperintah oleh negeri Belanda, bagaikan seorang tuan tanah yang menguasai tanah-tanahnya!”

 

SAYYIDINA USMAN BIN AFFAN, AL QURAN DAN CINTA

 


Oleh : Fauzan Inzaghi

 

Dari sekian banyak kelebihan Sayidina Usman, apa yang paling dikenang para sahabat nabi dan para ahlillah tentang Sayyidina Usman? Jawabanya adalah kecintaannya pada Al Quran dan khidmahnya pada Al Quran.

 

Ikatan Sayyidina Usman dengan Al Quran itu spesial. Mungkin ikatannya bisa disamakan dengan ikatan Sayidina Ali dengan ruh tasawuf, Sayidina umar dengan ruh syariat, dan Sayyidina Abu Bakar dengan hakikat muhammadiyah. Beliau lah yang menjadi salah satu penulis mushaf saat wahyu diturunkan, betapa sering Sayyidina Nabi Saw berkata padanya saat wahyu turun, "Tulislah wahai Usaimu (panggilan sayang nabi saw padanya)".

 

PENTINGNYA SEBUAH RIYADLAH SEHINGGA MENCAPAI ITQAN

 


Oleh : Hilma Rosyida Ahmad

 

Bagaimana Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani hafizhahullah Mendidik Nafsu Diri Beliau Sendiri? Maulana menjelaskan bahwa hal lumrah seseorang Muslim dan pengikut thareqat berbuat salah, bukan suatu aib. Yang aib adalah tidak bertaubat ketika salah. Lalu beliau menjelaskan bagaimana menyikapi kesalahan yang keluar agar tidak diulangi lagi, yaitu dengan istighfar dan menghukum nafsu, misal;

 

1. Bersedekah, misalnya 200 pound (200 ribu rupiah) untuk setiap kesalahan.

2. Membuatnya lapar, yaitu dengan puasa 3 hari.

3. Tidak mengkonsumsi makanan kesukaan selama sebulan.

 

Beliau pun menjelaskan bagaimana pengalaman beliau, mari kita simak bersama: