Ini tulisan lama
bung Felix Siauw. Saya lihat tertanggal 29 Oktober 2015. Rasanya tetap uptodate
untuk kita jadikan sarapan pagi ini.
1. sedih saat melihat ada Muslim 'toleransi'nya over sama agama
lain | tapi nyolotnya luar biasa saat berhadapan dengan sesama Muslim
2. perbedaan
yang beda agama mati-matian dibela | yang sama
Islam agamanya malah dihujat mati-matian
3. saat bicara kekurangan sesama Muslim dia sangat bangga | tapi
saat ummat lain ada kekurangan malah dia yang minta memaklumi
4. sejelek-jeleknya Muslim, apabila dia sudah bersyahadat, dia
saudara | adapun kekurangannya adalah tugas kita, membenahi dan menasihati
5. sebagus-bagusnya yang bukan Muslim, urusannya hanya di dunia |
di akhirat kita tak bersama, di akhirat semua akan jadi sia-sia
6. apalagi hanya karena berbeda paham, lantas dianggap musuh |
sungguh tak adil, harusnya sesama Muslim lebih layak ditolerir
7. hanya karena kita tak tumbuh jenggot, atau tak mau berjenggot |
apakah harus menjelek-jelekkan yang ingin memelihara jenggot?
8. terlepas jenggot sunnah atau tak sunnah, mencela adalah adab
buruk | yahudi dan nasrani berjenggot saja kita biarkan, ini sesama Muslim?
9. padahal akidahnya sama, rujukannya juga sama Al-Qur'an dan
As-Sunnah | hanya karena beda yang boleh, seolah yang beda harus dipukul
10. dari situ kita mulai belajar menyemai benih-benih takabur |
"dia wahabi aku ahlu-sunnah", "dia pelaku bid'ah aku di jalan
sunnah"
11. padahal yang dikata wahabi juga meniti jalan ahlu-sunnah |
padahal yang dituduh bid'ah juga berdasarkan sunnah
12. kita mulai meninggalkan "saling menyayangi diantara
mereka" | yang kita kedepankan ego kelompok, atau malah ego dan agenda
pribadi
13. coba ambil waktu sendiri, bertanyalah pada jiwa dengan tenang |
"apakah sesama Muslim yang kita benci itu telah keluar dari Islam?"
14. padahal banyak yang justru jelas-jelas sesat berbeda aqidah |
namun kita bungkam dan sering tertunduk mesra
15. saya sering duduk dengan yang dikata wahabi-salafi | ada yang
saya tak sepakat, namun lebih banyak yang sepakat
16. guru-guru saya kebanyakan dari yang dikata ahlu-sunnah wal
jamaah | alhamdulillah sampai sekarang masih banyak belajar dari mereka
17. selama mereka masih Muslim, ada hak yang harus kita penuhi |
darahnya, hartanya, kehormatannya, haram bagi kita, harus kita bela
18. sederhana, karena saya pun tak tahu apakah saya menetapi jalan
yang benar | yang saya tahu, saya berusaha terbaik di jalan yang benar
19. apalagi kelak di akhirat, saya ketahui saudara-saudara Muslim
saya itu | yang kelak membela saya dihadapan Allah, sebab cinta mereka
20. masih banyak jalan yang harus ditempuh, kita perlu sahabat |
masih banyak lawan yang menunggu, kita harus bersatu padu, semua Muslim
21. sudah tak perlu mengada-adakan perbedaan yang tidak ada | bijak
dalam berbeda paham, selama dia Muslim, dia saudara
22. kita harusnya tahu, lebih banyak yang bisa kita selesaikan
dengan makan bersama | ketimbang melempar ucapan berbisa nan menyakiti
Felix Siauw
@felixsiauw
0 Comments:
Posting Komentar