Dari Wall FB Abzal W Melo
( ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺭﺯﻗﻨﺎ ﻛﻤﺎ
ﺗﺮﺯﻕ ﺍﻟﺒﻐﺎﺙ )
"Ya Allah, berilah aku rizqi sebagaimana Engkau memberi rizqi
kepada bughats."
Apakah "bughats" itu? Dan bagaimana
kisahnya?
"Bughats"
adalah anak burung gagak yg baru menetas. Burung gagak ketika mengerami
telurnya akan menetas mengeluarkan anak yg disebut "bughats".
Ketika sudah besar dia menjadi gagak (ghurab).
Apa perbezaan antara bughats & ghurab?
Telah terbukti secara ilmiah, anak
burung gagak ketika baru menetas warnanya bukan hitam
seperti induknya, karena ia lahir tanpa bulu. Kulitnya berwarna putih. Di saat induknya
menyaksikan hal itu, ia tidak terima itu anaknya, hingga ia
tidak mau memberi makan dan minum, lalu mengintainya dari kejauhan saja.
Anak burung kecil malang yang baru keluar dari telur itu tidak mempunyai
kemampuan untuk banyak bergerak, apalagi untuk terbang.
Lalu bagaimana ia makan dan minum? Allah
Yang Maha Kuasa & Maha Pemberi
Rizqi yang menanggung rizqinya, karena Dialah yang telah menciptakannya. Allah menciptakan
AROMA tertentu yang keluar dari tubuh anak gagak yang dapat mengundang
datangnya serangga ke sarangnya.
Lalu berbagai macam ulat & serangga berdatangan sesuai dengan kebutuhan anak
gagak, dan ia pun memakannya... Maa syaa Allah...
Keadaannya terus seperti itu sampai
warnanya berubah menjadi hitam, karena bulunya sudah tumbuh. Ketika itu barulah gagak mengetahui itu adalah anaknya,
dan ia pun mau memberi makannya sampai tumbuh
dewasa dan bisa terbang mencari makan sendiri.
Secara otomatis aroma yg keluar dari
tubuhnya pun hilang dan serangga-serangga
tidak berdatangan lagi ke sarangnya.
Dia-lah Allah Ar Razzaq Yang Maha
Pemberi Rizqi. "Kamilah yg membagi-bagikan penghidupan
diantara mereka dalam kehidupan di dunia ini",
(QS. Az-Zukhruf: 32)
Rizqimu akan mendatangimu di mana
pun kamu berada, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam,
"Sesungguhnya
Malaikat Jibril menghembuskan di dalam perasaanku bahwa seseorang
tidak akan meninggal sampai sempurna seluruh rizqinya. Ketahuilah, takutlah kepada Allah, dan perindahlah
caramu meminta kepada Allah. Jangan sampai keterlambatan
rizqi membuatmu mencarinya dengan cara bermaksiat
kepada Allah. Sesungguhnya tidak akan didapatkan sesuatu yang
ada di sisi Allah kecuali dengan mentaatiNya."
Maka sebenarnya kurang pantas bila
orang-orang beriman berebut rizqi dan seringkali tidak mengindahkan halal
haramnya? Na'udzubillahi min
dzalik...
Ya Allah, Engkau Pemberi dan
Penjamin Rizqi, karuniakanlah kepada kami kecukupan rizqi yg halal dan barokah.
Wallaahu ta'ala a'lam.
0 Comments:
Posting Komentar