وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدۡعُونِيٓ
أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ عِبَادَتِي
سَيَدۡخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ ٦٠
“Dan
Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk
neraka Jahannam dalam keadaan hina dina", Qs. Al Mu’min (40): 60.
Berdoa tidak selayaknya hanya
di bibir saja, namun hendaknya sampai menghunjam ke hati, bahkan menggerakan
(memvibrasi) syaraf-syaraf tubuh. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan
dalam berdoa, yang pertama adalah RASA.
1. RASA
Bila doa itu harus diucapkan,
maka yang paling kasihan adalah orang bisu, karena dia tidak bisa bicara. Tapi,
apakah orang bisu masih bisa berdoa? Tentu saja bisa, dia berdoa dalam hatinya,
dengan segenap perasaannya.
RASA, inilah yang menjadi powerfull-nya
sebuah doa. Bisa jadi anda sudah sangat hafal dengan doa yg terbaik, doa yang
panjang2. Tapi kalau anda berdoa tanpa melibatkan rasa anda, maka doa itu malah
kurang powerfull.
Silahkan anda renungkan
pertanyaan berikut ini. Bila saya minta anda untuk berdoa sekarang, berdoa
minta keselamatan, apakah anda bisa melakukannya dengan khusyuk? Hmmm...
Mungkin bisa, mungkin sulit.
Tapi, bayangkan bila di
tempat anda baru saja terjadi bencana alam misalnya, katakanlah angin puting
beliung yang baru saja menelan banyak korban jiwa, dan di tengah bencana yang
sedang terjadi itu anda berdoa kepada Tuhan, kira2 apakah doa anda bisa
khusyuk? Saya yakin pasti khusyuk, karena anda melibatkan rasa anda saat berdoa
ketika bencana terjadi, anda memang butuh pertolonganNYA.
Seringkali doa yang kita
panjatkan itu adalah sekedar ritual, sekedar kewajiban. Saking seringnya kita
ucapkan, sering kita dengar, maka kita jarang menggunakan rasa kita saat
berdoa. Inilah rahasia doa yang sesungguhnya. Rahasia doa, ada di RASA. Rasamu
adalah doamu.
2. EMOSI
Rahasia doa berikutnya adalah
di intensitas emosinya. Baik emosi positif maupun di emosi negatif. Rasa yang
kita akses saat berdoa itu bukan hanya perasaan yang sekedarnya saja, tapi
harus BENAR2 dirasakan sepenuh jiwa, kita butuh emosi yang ekstra disini agar
doa itu punya power yang kuat.
Jika anda menggunakan emosi
positif saat berdoa, maka akseslah perasaan yang benar2 khusyuk saat berdoa.
Rasakan anda benar2 memohon kepadaNYA dengan sepenuh RASA sepenuh cinta, anda
benar2 butuh pertolonganNYA. Bisa jadi saat anda berdoa, anda sampai menangis
menitikkan air mata, sampai terharu dibuatnya... Nah, dalam emosi klimaks
seperti itu, doa kita akan sangat powerfull... Lakukan saja dengan tulus
dan ikhlas,,, hasilnya kita pasrahkan kepadaNYA...
Selain emosi positif,
seringkali emosi negatif itu juga bisa membuat doa itu terkabul. Saya beri
contoh disini... Misalkan anda sedang asyik jalan2 berkendara naik motor
sendirian, lalu tiba2 dari arah berlawanan ada pengendara lain yang ugal2an,
dan menyerempet motor anda hingga anda terjatuh dan lecet2... Apa yang akan
anda lakukan? Dan apa yang anda rasakan? ... Bisa jadi anda akan mengumpat
orang yang sudah menyerempet anda. Anda bahkan tega menyumpahinya dengan
kata-kata kotor, kata-kata makian, dan bahkan anda menyebut nama2 binatang untuk
marah kepada orang tsb... Hehehe...
Nah, saat anda marah itu,
emosi anda sedang klimaks, sedang tinggi2nya. Ketika anda marah, lalu mendoakan
orang yang menzalimi anda itu dengan doa yang tidak baik, bisa jadi doa itu
akan di respon menjadi realita.
Misal anda mendoakan orang yang
menabrak anda, agar dia tertabrak juga, maka doa anda bisa menjadi realita.
Nah, bahaya kan. Anda malah menimbulkan bencana bagi orang lain. Baiknya
adalah, segera ganti doa anda.
Dengan doa yang baik kepada
diri sendiri. Daripada anda mendoakan orang itu kecelakan, mending dirubah
doanya seperti ini... "Hmmm... Awas ya, ini tanda2 aq mau jadi orang kaya,
jadi seorang milyuner...", hehehe
Yupz, emosi klimaks, baik
emosi positif maupun emosi negatif bisa membuat doa anda powerfull. Saran saya,
kalo anda dalam kondisi emosi negatif, hati-hatilah dengan apa yang anda
ucapkan, karena kata2 itu bisa melompat menjadi realita. Makanya kita pernah
mendengar istilah, doanya orang yang teraniaya itu makbul ya itu karena orang
yg teraniaya tsb emosinya sedang klimaks, tapi klimaks yang negatif... Jadi
berhati-hatilah...
3. SYUKUR
Rahasia yang terakhir adalah,
doa dengan mengakses perasaan SYUKUR... Perasaan syukur ini juga sangat
powerfull sekali. Kalau kita sering2 bersyukur, maka nikmat nya akan dilipat gandakan,
benar begitu bukan?
وَإِذۡ
تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَئِن شَكَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ وَلَئِن كَفَرۡتُمۡ إِنَّ
عَذَابِي لَشَدِيدٞ ٧
“Dan
(ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih", Qs.
Ibrahim (14): 7.
Coba cek doa anda, doa apa
yang sering anda panjatkan kepadaNYA? Apakah doa meminta-minta, ataukah doa
yang penuh rasa syukur? Tidak ada yang salah dengan doa yang meminta-minta, itu
sah2 saja dan diperbolehkan kok. Tapi, secara vibrasi, doa yang meminta-minta
itu kurang powerfull.
Misal, anda berdoa meminta
kekayaan. Nah, saat anda meminta tersebut, rasa yang anda akses sebenarnya
adalah perasaan berkekurangan dan semesta menganggap anda belum memiliki
kekayaan, sehingga semesta selama ini memberikan realita "belum kaya"
itu kepada anda.
Coba bandingkan dengan doa
bersyukur seperti ini. Walaupun anda belum kaya, tapi cobalah rasakan bagaimana
bahagianya bila anda benar2 sudah kaya, dan syukuri perasaan itu sambil berdoa.
Nah, perasaan syukur ini, merasakan anda sudah kaya (walaupun realitanya belum
kaya), akan membuat semesta membaca vibrasi anda itu berkelimpahan. Semesta
akan menganggap anda benar-benar kaya, sehingga kekayaan itu akan menjelma
menjadi realita dalam kehidupan anda.
So, semesta itu sangat
cerdas, Tuhan sudah memberikan apa yang kita butuhkan di dunia ini. Tuhan sudah
menetapkan hukum alam (sunnatullah) yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan kita,
tinggal sekarang kita nya bagaimana? Perasaan apa yang sering kita akses?
Perasaan kekurangan kah, atau perasaan berkelimpahan? Apa yang sering anda
akses, maka itulah wujud realita yang akan anda dapatkan. So, sering2lah
mengakses perasaan syukur ketika berdoa, agar semesta membaca diri kita sebagai
orang yang berkelimpahan.
Sumber: WA Grup Building
The Dream
0 Comments:
Posting Komentar