Blog ini berisi tulisan orang lain. Sengaja saya kumpulkan disini agar bisa dibaca lagi di lain waktu, oleh saya dan oleh kita semua.
WHAT'S NEW?
Loading...

SITI FADILAH SENTIL WHO, BILL GATES DAN BISNIS VAKSIN DUNIA


Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kesehatan RI (2004-2009) Siti Fadilah Supari membuat Indonesia jadi sorotan internasional setelah menggalang dukungan negara-negara lain untuk menggugat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait penanganan wabah flu burung H5N1 pada 2005. Siti melawan dengan tidak mengirimkan spesimen virus yang diminta WHO. Dia tak terima penanganan wabah harus mengikuti standar Global Influenza Surveillance Network (GSIN) karena tidak transparan dan berisiko dijadikan sebagai komoditas monopoli perdagangan vaksin.

Upaya Siti membongkar dugaan konspirasi bisnis kesehatan dunia telah dituangkan ke dalam buku Saatnya Dunia Berubah (2008) disertai pemaparan literasi dan bukti-bukti data sepanjang dia jatuh-bangun menuntaskan wabah flu burung di Indonesia. Buku tersebut berujung kontroversi. Salinan yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris bahkan sempat dikabarkan ada yang menarik dari peredaran.

30 PREDIKSI PERILAKU KONSUMEN DI NEW NORMAL


By: Yuswohady

Berikut ini adalah 30 prediksi saya mengenai perubahan perilaku konsumen di kenormalan baru (New Normal) selama dan setelah COVID-19 berlalu.

1. The Fall of Mobility, The Rise of Stay @ Home
Wabah praktis menghentikan mobilitas dan memaksa orang untuk berdiam diri di rumah, “the death of mobility“. Krisis COVID-19 membawa manusia seperti kembali ke zaman purba dimana hidupnya hanya di gua, yaitu rumah. “Welcome stay @ home economy.”

2. Online-Shopping Widening+Deepening: From Wants to Needs
Pembelian online (online shopping) mulai bergeser dari produk yang sifatnya keinginan (wants) ke produk yang sifatnya adalah kebutuhan (needs). Belanja online konsumen melebar (widening) dari barang-barang non-esensial ke esensial (daily needs). Dan mendalam (deepening) dimana volume pembeliannya makin besar.

SI MISKIN YANG MULIA…CARILAH & BANTULAH DIA…


Oleh : Abu Abdil Muhsin Firanda

Orang yang mulia adalah orang yang berusaha menjaga harga dirinya, ia tetap menjaga rasa malunya, meskipun menghadapi kesulitan hidup, akan tetapi ia tetap berusaha menyembunyikan kesulitan yang ia hadapi. Ia bukanlah orang yang suka berkeluh kesah kepada orang lain, apalagi meminta-minta kepada orang lain. Inilah sifat para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu kaum muhajirin radhiallahu ‘anhum. Allah berfirman,

لِلْفُقَرَاءِ الَّذِينَ أُحْصِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ لا يَسْتَطِيعُونَ ضَرْبًا فِي الأرْضِ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُمْ بِسِيمَاهُمْ لا يَسْأَلُونَ النَّاسَ إِلْحَافًا وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
“(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengatahui” (QS Al-Baqoroh : 273)

MANUSIA YANG SUKA MENYEMBAH “HURUF”


Oleh: Jufri Bulian Ababil

Firman Allah SWT: Surat al-Hajj Ayat 11, “Dan diantara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi (harf); maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat.”

Pada umumnya, ulama tafsir di Indonesia menerjemahkan kata harf pada ayat ini dengan makna tharf (berarti di tepi, di pinggir, dapat pula berarti kedipan mata). Sebenarnya, arti dari kata harf dalam bahasa lafazh al Qur’an, pada umumnya berbentuk kata kerja (fi’il), pada timbangan kata, harrafa-yuharrifu, yang kata asalnya adalah harafa, artinya, mengganti atau merubah.

KENYANGKAN DULU BARU DIAJAK BERFIKIR


Oleh : Rendy Saputra

Kembali saya maju mundur mau nulis ini. Jam 00.17 WITA. Akhirnya saya mulai menulis. Semoga keheningan malam ini membawa pencerahan.
Saya berhati-hati sekali. Bener-bener hati-hati. Tidak ada satupun status saya sebelum ini tentang Staffsus Presiden yang kontroversial. Yang satu dari fintech, yang nyuratin semua camat. Yang kedua kerjasama platform pelatihan sama pemerintah. 5,6T.
Saya hati-hati, karena brand millenial yang mereka bawa itu jangan sampai akhirnya memojokkan generasi kita, "Tuh kan, yang muda sama aja."
Padahal praktek begitu lebih parah lagi terjadi di penyerapan anggaran belanja negara. Bagi-bagi jatah proyek di Badan Anggaran ke fraksi-fraksi yang ada. Fakta pahit yang sungguh brutal. Bedah aja itu 2000T lebih. Cara negara belanja seperti apa. Akan keliatan lagi parah-parahnya.
Tapi oke lah. Saya ijin berpendapat. Tanpa tendensi apa-apa. Saya sangka baik para stafsus millenial maksud dan tujuannya baik, namun secara ethic mungkin publik gak bisa terima. Nanti kita bahas detail.
*****

BERKAH TAWAKKAL

Aku sudah lulus dari kuliah dan sudah mendapatkan pekerjaan yang bagus. Lamaran kepada diriku untuk menikah juga mulai berdatangan, akan tetapi aku tidak mendapatkan seorang pun yang bisa membuatku tertarik.

Kemudian kesibukan kerja dan karir memalingkan aku dari segala hal yang lain. Hingga aku sampai berumur 34 tahun. Ketika itulah aku baru menyadari bagaimana susahnya terlambat menikah.

Pada suatu hari datang seorang pemuda meminangku. Usianya lebih tua dariku 2 tahun. Dia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Tapi aku ikhlas menerima dirinya apa adanya. Kami mulai menghitung rencana pernikahan. Dia meminta kepadaku photo copy KTP untuk pengurusan surat-surat pernikahan. Aku segera menyerahkan itu kepadanya.