Blog ini berisi tulisan orang lain. Sengaja saya kumpulkan disini agar bisa dibaca lagi di lain waktu, oleh saya dan oleh kita semua.
WHAT'S NEW?
Loading...

AL QURAN BUKAN KALAM ALLAH?



Sumber : FB Abdi Djohan

 

Suatu hari al-Walid bin al-Mughirah al-Makhzūmi datang menemui Sayyidina Abu Bakr. Kedatangannya bermaksud menanyakan keheranannya terhadap al-Qur'an. Bagaimana al-Qur'an yang disampaikan oleh Nabi Muhammad bisa membuat sebagian penduduk percaya bahwa penyampainya adalah utusan Allah.

Lalu, Sayyidina Abu Bakr pun membaca beberapa ayat al-Qur'an dan menjelaskan isinya kepada al-Walid. Penjelasan Sayyidina Abu Bakr itu membuat al-Walid terkagum-kagum. Keindahan gaya bahasa dan pesan yang termuat di dalamnya meyakinkan al-Walid bahwa al-Qur'an memang benar kalam (firman) Allah. Al-Qur'an bukan karya Nabi Muhammad.


Setelah mendapat penjelasan yang memuaskan itu al-Walid pun pamit bergegas menemui kaumnya Bani Makhzum. Di tengah kaumnya, al-Walid berkata bahwa al-Qur'an bukanlah karangan Nabi Muhammad. Al-Qur'an benar-benar firman Allah yang diwahyukan kepada Muhammad.

Kampanye al-Walid tentang al-Qur'an itu membuat geger satu kota Makkah. Para pemuka Quraisy resah mendengar kampanye al-Walid di tengah Bani Makhzum. Abu Jahal bin Hisyam langsung menanggapi, ini tidak bisa dibiarkan! Biar saya urus sendiri al-Walid!

Abu Jahal pun datang ke rumah al-Walid. Begitu sampai, Abu Jahal menyampaikan kalimat ini, "al-Walid, apakah kamu tahu kalau semua keluargamu sedang mengumpulkan sedekah untuk kamu?!" Mendengar kalimat itu, al-Walid serasa tersengat. "Sedekah untuk aku? Bagaimana mungkin?! Aku ini paling kaya diantara mereka!

Ia merasa tersinggung mendengar kalimat Abu Jahal tadi. Lalu, Abu Jahal berkata, "Mereka mengira kamu telah terkena sihir dari makanan di rumah ibnu Abu Quhafa (Abu Bakr). Karena alasan itu mereka ingin memberi kamu sedekah!"

Mendapat penjelasan itu, hati al-Walid mendidih. Ia termenung sesaat. Tanpa dipedulikannya Abu Jahal, al-Walid keluar dari rumahnya dan berteriak, "Al-Qur'an bukan firman Allah saudara-saudara! Al-Qur'an itu ucapan Muhammad. Al-Qur'an adalah kitab sihir! Jangan percaya jika kalian mendengar al-Qur'an dibacakan Muhammad dan pengikutnya di hadapan kalian!

Abu Jahal pun tertawa puas melihat berubahnya sikap al-Walid bin al-Mughirah. Fenomena itu kemudian diabadikan di dalam surat al-Mudatsir;

 إِنَّهُۥ فَكَّرَ وَقَدَّرَ ١٨ فَقُتِلَ كَيۡفَ قَدَّرَ ١٩  ثُمَّ قُتِلَ كَيۡفَ قَدَّرَ ٢٠  ثُمَّ نَظَرَ ٢١ ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَ ٢٢  ثُمَّ أَدۡبَرَ وَٱسۡتَكۡبَرَ ٢٣  فَقَالَ إِنۡ هَٰذَآ إِلَّا سِحۡرٞ يُؤۡثَرُ ٢٤ إِنۡ هَٰذَآ إِلَّا قَوۡلُ ٱلۡبَشَرِ ٢٥

Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menyiapkan (apa yang ditetapkannya). Maka celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan? Sekali lagi, celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan? Kemudian dia (merenung) memikirkan, lalu berwajah masam dan cemberut. Kemudian berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri, Lalu dia berkata, “(Al-Quran) ini hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu). Ini hanyalah perkataan manusia. Qs. Al Muddatsir (74): 18-25.

 

Tentu, Allah tidak diam melihat firman-Nya dilecehkan seperti itu. Allah pun menetapkan hukum:

سَأُصۡلِیهِ سَقَرَ

Kelak, Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Qs. Al Muddatsir (74): 26.

 

Kisah al-Walid bin al-Mughirah ini dinukil dari Tafsir Ibnu Katsir...

===

Catatan: orang yang ragu bahwa al-Qur'an bukan kalam Allah bukan saja Mun'im Sirry yang baru kemarin menyampaikan "seminar" di salah satu kampus al-Qur'an. Kisah al-Walid menjelaskan bahwa keraguan itu sudah dibangun oleh elit-elit Quraisy kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Yang membedakan model keraguan orang Quraisy dan Mun'im beserta para gurunya dari Barat adalah metodologi yang dipakai. Orang Quraisy ragu bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Tuhan. Sedangkan keraguan para orientalis itu dibangun menurut teori-teori yang menurut mereka logis. Ini justru yang aneh, untuk meragukan saja kok butuh teori. Ragu ya ragu saja gak usah dimasukkan ke labirin teori filsafat yang mumet. Kerumitan-kerumitan itu yang diperlihatkan Mun'im Sirry ketika menjelaskan keraguannya bahwa al-Qur'an adalah kalam Allah.

Konyolnya, keragu-raguan Mun'im itu ada peminatnya. Para peminat itu pun kemudian ikut-ikutan mengkampanyekan keraguan Mun'im dengan dalih intelektualitas dan kemajuan berpikir. Ciye ceritanya kafir gaya baru neh!

 

0 Comments:

Posting Komentar