Oleh: Fathin Hammam
(Pimpinan
Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tegal)
Bulan Ramadhan
yang sedang kita jalani saat ini merupakan bulan yang istimewa, karena
didalamnya mengandung banyak hikmah dan keutamaan terutama bagi orang yang
beriman. Karena itu momentum Ramadhan harus
dimanfaatkan sebaik baiknya agar tidak tersia siakan. Agar kita sukses
menjalani Ramadhan, penulis merumuskan kiat praktis amalan yang harus kita
lakukan selama bulan Ramadhan dengan konsep Enam M, yaitu:
1. Menjalankan
puasa dengan niat penuh keikhlasan.
Amalan puasa yang akan diterima
adalah yang disertai keikhlasan bukan karena ikut-ikutan
atau keterpaksaan. Sehingga niat betul-betul harus
diperhatikan agar puasa kita di terima Allah SWT.
Sebagaimana sabda Nabi :
مَنْ لَمْ يُجْمِعْ الصِّيَامَ
قَبْلَ اْلفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ
“Barangsiapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tiada baginya puasa itu”. [Riwayat Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, dan Al Baihaqi, dari Hafshah binti Umar]
Niat itu, tempatnya berada di hati. Berniat
puasa pada malam hari, ini khusus untuk puasa wajib saja.
من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من
ذنبه
“Barangsiapa yang berpuasa di Bulan
Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya
yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Mendirikan shalat
malam (Taraweh) dengan konsisten
Disamping amalan siang dengan
berpuasa, di bulan Ramadhan juga ada amalan malam,
yaitu dengan shalat taraweh. Berdasar hadits Nabi,
من قام رمضان إيماناً واحتساباً
غفر له ما تقدم من ذنبه
“Barangsiapa shalat malam di
bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala akan diampuni dosanya yang
telah lalu” (HR. Bukhari no.37, 2009, Muslim, no. 759).
3. Meningkatkan interaksi dengan Al Quran
Berdasar Hadits Nabi,
ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ
ﻭَﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ ﻳَﺸْﻔَﻌَﺎﻥِ ﻟِﻠْﻌَﺒْﺪِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ، ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ :
ﺃَﻱْ ﺭَﺏِّ، ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡَ ﻭَﺍﻟﺸَّﻬَﻮَﺍﺕِ ﺑِﺎﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ
ﻓِﻴﻪِ، ﻭَﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ : ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻨَّﻮْﻡَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ
ﻓِﻴﻪِ، ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﻴُﺸَﻔَّﻌَﺎﻥِ
“Puasa dan Al-Qur’an akan memberi syafa’at bagi hamba pada hari
kiamat. Puasa berkata: Wahai Rabb, aku telah menahannya dari makan dan syahwat
di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya. Dan Al-Qur’an
berkata: Aku menahannya dari tidur di waktu malam, maka izinkanlah aku memberi
syafa’at kepadanya, maka keduanya pun diizinkan memberi syafa’at,”
[HR. Ahmad, Shahih At-Targhib: 1429]
4. Memberi shadaqah
Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma
berkata:
كان رسول الله صلى
الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان
يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله عليه وسلم
أجودُ بالخير من الريح المرسَلة
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di
bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk
mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam melebihi angin yang berhembus,” (HR. Bukhari,
No. 6).
5. Memperbanyak doa
Jika anda perhatikan ayat-ayat
tentang puasa Ramadhan maka terkumpul pada Surat Al-Baqarah (2): 183-187.
Namun Khusus ayat 186 itu ayat tentang doa, Allah menyelipkan ayat doa di
antara ayat-ayat tentang puasa Ramadhan, karena Allah ingin menjelaskan bahwa
bulan Ramadhan adalah bulan mustajabah untuk berdoa, sebagaimana hadits
nabi yang mengatakan bahwa doa orang yang
berpuasa itu mustajabah dan pintu² langit dibuka.
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ثلاثة لا تُرَدُّ
دَعْوَتُهُمْ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ
الْمَظْلُومِ. رواه الترمذي
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA,
Rasulullah saw bersabda, “Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang
berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terzalimi,”
(HR Tirmidzi)
6. Menjaga lisan atau ucapan
Rasulullah bersabda:
وَإِذَا كَانَ يَوْمُ
صَوْمِ أَحَدِكُمْ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ ،
أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى امْرُؤٌ صَائِمٌ
“Jika salah seorang dari kalian
sedang berpuasa, maka janganlah berkata-kata kotor, dan jangan pula bertindak
bodoh. Jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah
mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa,”
(HR. Bukhari no. 1904 dan Muslim No. 1151).
Dengan menjalankan Enam M diatas,
insya Allah, bulan Ramadhan yang kita jalani akan menjadi bulan yang produktif
dalam kebaikan dan membawa manfaat yang maksimal baik secara spiritual, sosial,
biologis dan psikologis.
Fathin Hammam, Bendahara PDM Kab Tegal, Wakil Ketua Baznas Kab Tegal, Mahasiswa
S2 PAI Universitas Muhamamadiyah Purwokerto.
0 Comments:
Posting Komentar