Blog ini berisi tulisan orang lain. Sengaja saya kumpulkan disini agar bisa dibaca lagi di lain waktu, oleh saya dan oleh kita semua.
WHAT'S NEW?
Loading...

AL-ISTIBAQ (BERLOMBA) DALAM AL-QURAN

 


Kata Al-Istibaq mengikuti Wazan Ifti'al dari As-Sabaq dan Al-Istibaq yang mempunyai makna sama dengan kata At-Tasabuq (berlomba atau berkompetisi). Kata ini merupakan indikasi lain dari sekian banyak indikasi kedua kaki. Al-Quran telah menjelaskan beberapa kondisi dan beberapa makna terkait dengan Al-Istibaq, yang uraiannya dapat dijelaskan sebagai berikut:

 

a. Berlomba untuk bercanda bermain-main

Yaitu sebuah wahana yang biasa digunakan oleh kaum muda untuk bermain, berlomba dan bersendau gurau. Potret tentang makna ini dapat kita temukan dalam firman Allah,

قَالُواْ يَٰٓأَبَانَآ إِنَّا ذَهَبۡنَا نَسۡتَبِقُ وَتَرَكۡنَا يُوسُفَ عِندَ مَتَٰعِنَا فَأَكَلَهُ ٱلذِّئۡبُۖ وَمَآ أَنتَ بِمُؤۡمِنٖ لَّنَا وَلَوۡ كُنَّا صَٰدِقِينَ ١٧

 

"Mereka (saudara-saudara Yusuf lain ibu) berkata, "Wahai ayah kami! Sesungguhnya kami pergi berlomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu ia dimakan serigala; dan engkau tentu tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami berkata benar." (Yusuf: 17)

 

"Nastabiq bermakna Natasabaq (kami sedang berlomba berlari). Al-Ifti'al dan At-Tafa'ul merupakan dua kata yang maknanya sama, seperti Al-Intidhal dan At-Tanadhul (berlomba memanah), Al-Irtima dan At-Tarami (berlomba melempar) dan lain sebagainya." Maksudnya kami pergi meninggalkan tempat kami semula berkumpul, menuju arena dimana kami berlomba

berlari, dan masing-masing dari kami fokus kepada tujuan kami dalam perlombaan sebagai pemenang.

 

Al-Istibaq mengandung makna target menjadi pemenang dalam perlombaan. Karena tujuan dari Al-Musabaqah dan At-Tasabuq dalam perlombaan adalah menang.

 

Melalui uraian ini saudara-saudara Yusuf ingin memberi gambaran kepada ayahnya tentang wahana yang digunakan kaum muda dalam bermain dan berlomba, karena musabaqah di sini digunakan untuk menggambarkan makna ini, yaitu tentang perlombaan dan ajang mengadu

potensi dan kemampuan bagi kaum pemuda.

 

b. Berlomba untuk lari

Yaitu berlomba berlari dari atau menuju suatu objek tertentu, kemudian orang lain dengan tujuan yang sama mengejar di belakangnya. Potret tentang makna ini dapat kita temukan dalam firman Allah,

 

وَٱسۡتَبَقَا ٱلۡبَابَ وَقَدَّتۡ قَمِيصَهُۥ مِن دُبُرٖ وَأَلۡفَيَا سَيِّدَهَا لَدَا ٱلۡبَابِۚ قَالَتۡ مَا جَزَآءُ مَنۡ أَرَادَ بِأَهۡلِكَ سُوٓءًا إِلَّآ أَن يُسۡجَنَ أَوۡ عَذَابٌ أَلِيمٞ ٢٥

 

"Dan keduanya berlomba menuju pintu dan perempuan itu menarik baju gamisnya (Yusuf) dari belakang hingga koyak dan keduanya mendapati suami perempuan itu di depan pintu. Dia (perempuan itu) berkata, "Apakah balasan terhadap orang yang bermaksud buruk terhadap istrimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan siksa yang pedih?" (Yusuf: 25)

 

Mengenai penjelasan makna berlomba untuk lari pada ayat ini Imam Ar-Razi berkata, "Yusuf lari dari perempuan itu dan berusaha keluar melewati pintu, sedang perempuan itu membuntuti di belakang Yusuf untuk menarik Yusuf supaya kembali kepadanya."

 

Al-Istibaq bermakna ingin mendahului yang lain menuju sesuatu. Sedang maksudnya karena ingin menjadi yang paling cepat menuju pintu, keduanya berlomba untuk saling mendahului. Apabila Yusuf lebih dahulu, maka Yusuf membuka pintu lalu keluar. Sebaliknya, jika perempuan itu lebih dahulu, maka ia akan menahan pintu tetap tertutup supaya Yusuf tidak dapat keluar.

 

Firman-Nya, "Wastabaqa Al-Bab," bermakna keduanya berlomba menuju pintu. Ketahuilah sesungguhnya Yusuf berhasil mendahului perempuan itu menuju ke pintu dan perempuan itu mengejar membuntuti di belakang Yusuf sehingga praktis perempuan itu tidak mampu mencapai selain baju Yusuf dari belakang, lalu menariknya hingga baju Yusuf robek. Maksudnya perempuan itu menarik bagian belakang baju Yusuf hingga robek memanjang."

 

Yusuf lebih memilih membebaskan diri dari ajakan mesum perempuan itu sehingga Yusuf mendahuluinya ke pintu untuk keluar dari ruangan. Gerakan responsif Yusuf yang disampaikan oleh ayat menggambarkan bahwa sang nabi ini mendahului menuju ke pintu adalah untuk lari dari ajakan dan bujuk rayu perempuan itu. Jika yang lebih dahulu ke pintu adalah perempuan itu, maka ia akan menghadang Yusuf supaya tidak keluar dari ruangan tersebut dan memaksa Yusuf untuk kembali bersamanya.

 

Dua gerakan responsif ini telah diisyaratkan Al-Qur'an sebagai As-Sibaq (berlomba), sama seperti kegiatan perlombaan. Karena itu, ini merupakan indikasi lain dari beberapa indikasi berlomba.

 

c. Berlomba dalam kebaikan

Yaitu berlomba untuk meraih kebaikan yang bertujuan supaya selamat dari bencana. Allah berfirman,

 

وَلِكُلّٖ وِجۡهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَاۖ فَٱسۡتَبِقُواْ ٱلۡخَيۡرَٰتِۚ أَيۡنَ مَا تَكُونُواْ يَأۡتِ بِكُمُ ٱللَّهُ جَمِيعًاۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ ١٤٨

 

"Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (Al-Baqarah: 148)

 

Yaitu hendaknya kalian berlomba-lomba dan berkompetisi untuk meraih kebaikan. Maka berlomba-lombalah kalian dalam setiap kebaikan dengan beramal, dan setiap dari kalian harus berupaya agar jangan sampai didahului yang lain dalam perlombaan ini dengan mengikuti perkara yang benar, bukan mengikuti hawa nafsu.

 

Perintah ini bersifat umum, diarahkan kepada seluruh umat dan tidak terkhusus kepada kaum mukminin tertentu.

 

Ayat ini memotivasi orang-orang beriman supaya beramal dan berlomba-lomba menuju kebaikan disertai kesadaran bahwa tempat kembali mereka adalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha kuasa atas segala sesuatu, dan bahwa tidak ada perkara yang melemahkan-Nya, disamping tidak ada sesuatu pun yang lepas dari pengawasan dan kekuasaan-Nya.

 

Inilah potret lain dari model perlombaan yang diisyaratkan Al-Quran dan menunjukkan makna Al-Musara'ah (saling mendahului). Hanya saja ayat-ayat Al-Quran menyebutkan perbedaan tujuannya.

 

Pada ayat pertama, berlomba yang dilakukan Yusuf adalah untuk melarikan diri dan menghindar dari ajakan istri pembesar kerajaan, yaitu berlomba yang tujuannya untuk menjauhkan diri dari ajakan melakukan perselingkuhan. Sedang pada ayat kedua, berlomba dan berkompetisi untuk mengerjakan kebaikan. Sehingga gambaran kondisi fisiknya sama, namun realitanya berbeda.


Judul : Al-Qur'an Berbicara Bahasa Tubuh

Penulis : Prof. Dr. Ali Abu Kanu Ali Al-Jawari

ISBN : 9789795929314

Cover : Soft Cover

Halaman : 488 Halaman

Berat : 600 gr

Ukuran : 15,5 x 24 cm

Harga : Rp. 115,000

Pemesanan : Haitami – 0813 12322631



 

0 Comments:

Posting Komentar