Blog ini berisi tulisan orang lain. Sengaja saya kumpulkan disini agar bisa dibaca lagi di lain waktu, oleh saya dan oleh kita semua.
WHAT'S NEW?
Loading...

EMPAT JENIS MANUSIA MENURUT SYEIKH ABDUL QADIR JAILANI



YANG PERTAMA, TAK BERLIDAH DAN TAK BERHATI

Mereka adalah manusia biasa, bodoh dan hina. Mereka tak pernah ingat kepada Allah. Tiada kebaikan dalam diri mereka. Mereka bagai sekam tak berbobot, jika Allah tak mengasihi mereka, membimbing hati mereka kepada keimanan pada-Nya Sendiri. Waspadalah, jangan menjadi seperti mereka. Inilah manusia-manusia sengsara dan dimurkai oleh Allah.

 

Mereka adalah penghuni-penghuni neraka. Kita berlindung kepada Allah dari mereka. Hiasilah dirimu dengan ma’rifat. Jadilah guru kebenaran, pembimbing ke jalan agama, pemimpinnya dan penyerunya.

 

Ingat, bahwa kau mesti mendatangi mereka, mengajak mereka kepada ketaatan kepada Allah dan memperingatkan mereka akan dosa terhadap Allah. Maka, kau akan menjadi pejuang di jalan Allah dan akan dipahalai, sebagaimana para nabi dan utusan Allah. Nabi Suci Saw. berkata kepada Ali r.a.: “Jika Allah membimbing seseorang melalui pembimbingmu atasnya, adalah lebih baik bagimu daripada tempat matahari terbit.”

 

YANG KEDUA, BERLIDAH TAPI TAK BERHATI

Mereka berbicara bijak, tapi tak berbuat bijak. Mereka menyeru orang kepada Allah, tapi mereka sendiri jauh dari-Nya. Mereka jijik terhadap noda orang lain, tapi mereka sendiri tenggelam dalam noda. Mereka menunjukkan kepada orang lain kesalehan mereka, tapi mereka sendiri berbuat dosa besar terhadap Allah.

 

Bila sendirian, mereka bagai serigala berbusana. Inilah manusia yang tentangnya Nabi memperingatkan. Ia bersabda: “Hal yang paling mesti ditakuti, yang aku takuti, oleh pengikut-pengikutku, yaitu orang berilmu yang jahat.”

 

Kita berlindung kepada Allah dari orang semacam itu. Maka dari itu, menjauhlah selalu dari orang seperti itu, agar kau tak terseret oleh manisnya lidahnya, yang kemudian api dosanya akan membakarmu, dan kebusukan ruhani serta hatinya akan membinasakanmu.

 

YANG KETIGA, BERHATI TAPI TAK BERLIDAH, DAN BERIMAN

Allah telah memberinya dari makhluk-Nya, menganugerahinya pengetahuan tentang noda-noda dirinya sendiri, mencerahkan hatinya dan membuatnya sadar akan mudharatnya berbaur dengan manusia, akan kekejian berbicara dan yang telah yakin bahwa keselamatan ada dalam ke-diam-an serta keberadaan dalam sebuah sudut, sebagaimana sabda Nabi saw.: “Barangsiapa senantiasa diam, maka ia memperoleh keselamatan.”

 

“Sesungguhnya pengabdian kepada Allah terdiri atas sepuluh bagian, yang sembilan bagian ialah kediaman.” Maka, orang ini adalah wali Allah dalam hal rahasia-Nya, terlindungi, memiliki keselamatan dan banyak pengetahuan, terahmati dan segala yang baik ada padanya.

 

Nah, ingatlah, bahwa kau mesti senantiasa bersama dengan orang semacam ini, layanilah ia, cintailah ia dengan memenuhi kebutuhan yang dirasakannya, dan berilah ia hal-hal yang menyenangkannya. Bila kau melakukan yang demikian ini, maka Allah akan mencintaimu, memilihmu dan memasukkanmu ke dalam kelompok sahabat dan hamba saleh-Nya disertai rahmat-Nya.

 

YANG KEEMPAT, IALAH MANUSIA YANG DIUNDANG KE DUNIA GAIB, YANG DIBUSANAI KEMULIAAN

“Barangsiapa mengetahui dan bertindak berdasarkan pengetahuan nya dan memberikannya kepada orang lain, maka ia diundang ke dunia gaib dan menjadi mulia.”

 

Orang semacam itu memiliki pengetahuan tentang Allah dan tanda-Nya. Hatinya jadi penyimpan pengetahuan yang langka tentang-Nya, dan Ia menganugerahkan kepadanya rahasia-rahasia yang disembunyika-Nya dari yang lain. Ia memilihnya, mendekatkannya pada-Nya Sendiri, membimbingnya, memperluas hatinya agar bisa menerima rahasia-rahasia dan pengetahuan-pengetahuan ini, dan menjadikannya seorang pekerja dijalan-Nya, penyeru hamba-hamba-Nya kepada jalan kebajikan, pengingat akan siksaan perbuatan-perbuatan keji, dan hujjatullah di tengah-tengah mereka, pemandu dan yang terbimbing, perantara, dan yang perantaraannya diterima, seorang shiddiq dan saksi kebenaran, wakil para nabi dan utusan Allah, yang bagi mereka limpahan rahmat Allah. Maka, orang ini menjadi puncak umat manusia.

 

Tiada maqam di atas ini, kecuali maqam para nabi. Adalah kewajibanmu untuk berhati-hati, agar kau tak memusuhi orang semacam itu, tak menjauhinya dan tak melecehkan ucapan-ucapannya. Sesungguhnya keselamatan terletak pada ucapan dan kebersamaan dengan orang itu. Sedang kebinasaan dan kesesatan terletak pada selainnya; kecuali orang yang dikaruniai oleh Allah daya dan pertolongan yang membawa kepada kebenaran dan kasih sayang.

 

Nah, telah kupaparkan bagimu bahwa manusia dibagi menjadi empat bagian. Maka, perhatikanlah dirimu sendiri jika kau punya jiwa yang terusmata. Selamatkanlah dirimu dengan sinarnya, jika kau ingin sekali menyelamatkannya dan mencintainya. Semoga Allah membimbing kita kepada yang dicintainya di dunia ini dan di akhirat!

 

Syeikh A. Qadir Jailani, dalam Futuhuul Ghaib-Risalah ke 28

 

0 Comments:

Posting Komentar