Blog ini berisi tulisan orang lain. Sengaja saya kumpulkan disini agar bisa dibaca lagi di lain waktu, oleh saya dan oleh kita semua.
WHAT'S NEW?
Loading...

DOKTER DI SIBERIA OBATI PASIEN DENGAN SEBAT ROTAN

 


Oleh: Adiba Hasan

 

Maasyaa Allah, tenyata hukuman ala Hudud dilaksanakan secara “tak sengaja” dan dilegalkan di Rusia. Hal tersebut terbukti melalui praktik klinis yang dilakukan di sebuah klinik rehabilitasi di Siberia, sebagaimana Arrahmah kutip dari The Siberian Times, Rabu (26/8/2015)

Tak seperti kebanyakan klinik rehabilitasi biasa, di klinik Dr. German Pilipenko dan Professor Marina Chukhrova, para penderita ketagihan seks dan ketagihan bekerja akan diberi konseling dan disebat dengan rotan sebanyak 60 kali sebagai terapinya.

Meski terapi ini dianggap aneh, namun baru-baru ini diakui sebagai pencapaian baru dalam pengobatan psikologis oleh pakar setelah melalui berbagai penelitian terhadap beberapa pasien di Siberia, Rusia.

MENGAPA SULIT MUNCUL KYAI DI KALANGAN MUHAMMADIYAH?



Oleh: Prof Syafiq Mughni

Muhammadiyah didirikan pada tahun 1912 oleh seorang kyai bernama Ahmad Dahlan. Tokoh-tokoh Muhammadiyah pada periode awal, baik di pusat maupun daerah, juga adalah kyai. Secara berturut-turut Pimpinan Pusat Muhammadiyah diketuai oleh kyai, sejak Ahmad Dahlan sampai Azhar Basyir, yang wafat tahun 1994.

Ada kesan yang semakin kuat menurunnya jumlah kyai, apabila dilihat dalam kepemimpinan organisasi maupun pengelolaan amal usaha, seperti perguruan tinggi, sekolah dasar dan menengah, rumah sakit, dan panti sosial.

KEBUN 'BINATANG' MANUSIA

 


Oleh: Eka Amira

 

Berbicara mengenai kebun binatang, biasanya identik dengan wisata edukatif karena pengunjung dapat melihat banyak macam hewan dari berbagai jenis dan lokasi. Tapi, di era kolonial, kebun binatang adalah pameran hewan sekaligus manusia, yang dianggap primitif dan layak menjadi tontonan.

Ya, pernah ada masa ketika human zoo menjadi daya tarik masyarakat Eropa dan Amerika yang tak kuasa ingin melihat kehidupan bangsa lain, dengan cara tak manusiawi. Kebanyakan orang yang ditampilkan di human zoo adalah orang-orang dengan ras kulit hitam atau memiliki budaya yang berbeda dengan barat. Alih-alih sejahtera, orang yang ditampilkan di human zoo justru hidup menderita dan miskin.

Ingin tahu lebih jauh tentang kebun binatang manusia pada zaman dahulu? Simak penjelasan berikut ini.

FILOSOFI AKSARA JAWA

 


Oleh : Arianto Mulyadi

 

Diakui atau tidak aksara Jawa merupakan alfabet paling unik di dunia ini. Ditinjau dari jumlah terdiri dari 20 jenis huruf yang melambangkan 20 jari manusia.

Jari merupakan alat hitung manusia yang paling sederhana dan hal ini melambangkan bahwa dalam menjalani kehidupannya orang Jawa selalu menggunakan perhitungan yang matang sebelum melangkah.

Deretan ke 20 aksara Jawa tersebut yaitu:

1⃣ Ha Na Ca Ra Ka

2⃣ Da Ta Sa Wa La

3⃣ Pa Dha Ja Ya Nya

4⃣ Ma Ga Ba Tha Nga

ANAK DAN MENANTU



Oleh: Ary Yanti

Anak mantu yang ayu itu duduk dengan gugup di hadapan. Aku tahu gelisah hatinya, besok akan lebaran tapi Daniel anak keduaku mungkin belum begitu berlimpah rezeki seperti saudaranya yang lain. Aku mengerti betul gundah hatinya.

Tak ada anak dan menantu yang tak ingin membahagiakan orangtua maupun mertuanya. Tak ada seorang pun anak dan menantu yang tak ingin dipandang hebat oleh orangtua atau mertuanya. Aku ingin sekali menangis saat Ina mengulurkan tangannya sungkan dengan amplop lusuh yang tipis.

"Mama maaf, bang Daniel baru punya rezeki segini. Ini untuk mama ya maa," bisiknya nyaris tak terdengar.

Aku menahan air mata yang beranai di pelupuk netra.

"Kalian semua sudah beli baju lebaran na?" tanyaku mengalihkan suasana agar perasaan pilu ini tak begitu menguasai diri.

Ina mengangguk pelan, dan aku tahu dia tengah berbohong.

"Tenang ma, Alhamdulillah anak-anak sudah beli baju lebaran semua, bahkan Aji beli baju koko kembaran sama bang Daniel. Ratih juga udah," jelas Ina dengan mata berbinar.

"Dan kamu?" tanyaku yang merubah wajahnya menjadi kikuk.

"Ina masih punya gamis yang layak dipakai ma," jawabnya datar.

Ah Ina mantuku tersayang, maafkanlah karena rezeki anakku yang pas-pasan kau terpaksa hidup menderita begini.

Jiwamu tulus sekali mampu menutupi kefakiran suamimu, aku tahu kau sangat kekurangan tapi punya harga diri untuk tidak meminta-minta pada orang tua dan saudaramu. Bahkan tak segan kau dan Daniel menolak saat saudara kalian ingin membantu. Betapa sabar kalian nak.

"Tapi besok di rumah mama ada acara lho Na, kita seragaman ya, ini mama bawakan satu set gamis untukmu, Daniel dan anak-anak." Aku menyodorkan shopping bag yang aku khususkan untuk mereka.

Ina terbelalak, matanya membulat bahagia, "Masya Allah mama banyak banget, kita sekeluarga dapet ya ma? Abang dan kakak-kakak yang lain juga kebagian kan ma?"

Aku mengangguk pelan. Bahkan saat rezeki menghampirimu kau masih memikirkan orang lain. Tentu saja hanya keluarga kalian yang aku beri. Anak-anak yang lain sudah sangat mapan tak perlu kuberi pun mereka sudah bisa membeli sendiri. Kumasukkan ke dalam tas amplop lusuh pemberiannya tadi demi menjaga harga dirinya.

"Nak, ini THR buat Aji dan Ratih yaa. Kamu aja yang pegang, Daniel tidak perlu tahu, bila nanti mau dipakai untuk kebutuhan mereka ya pakai aja jangan sungkan, nanti masak yang enak ya, mama mau besok kamu bawa makanan ke rumah mama. Kita makan bareng-bareng."

Kusodorkan segepok uang lima juta rupiah yang terbungkus amplop coklat milik salah satu bank. Kulihat Ina ingin menolaknya, tapi saat aku menjelaskan itu bukan pemberian untuknya melainkanTHR bagi anak-anaknya, barulah dia mau menerima. Kupandangi wajahnya, ada kebahagiaan disana, meski dengan pandai dia tutupi. Alhamdulillah.

"Mama pamit ya Na, jangan lupa besok pagi ke rumah setelah sholat ied!" seruku sembari melangkah keluar.

Daniel dan dua anaknya sedang tidak ada di rumah. Mereka tengah berada di bengkel kecil pinggiran kota milik mereka. Karenanya aku datang menemui Ina. Jika tidak mana aku berani. Daniel betul-betul menjaga diri untuk tidak dikasihani olehku, apalagi oleh saudara-saudaranya yang lain.

Tapi aku tetap berpikir mau bagaimana pun, mereka bertiga semua anakku, tak ada satupun yang aku bedakan. Mereka lahir dari rahim yang sama, minum susu dari sumber yang sama, masing-masing telah memberikan kebahagiaan padaku di masanya, meski rezeki mereka saat dewasa tak pernah sama, tapi mereka tetap anak-anakku. Tak ada yang bisa merubah pandanganku pada mereka. Harta maupun tahta.

------

Setelah sholat Ied terlaksana satu persatu anak-anakku berdatangan. Roni anak tertuaku yang bekerja sebagai pimpinan di perusahaan tambang terbesar datang dengan robiconnya dan parkir di halaman depan. Istrinya Sinta turun disusul ketiga buah hatinya yang beranjak remaja dengan membawa beberapa hampers dan parcel yang dibungkus rapi.

Mereka menemuiku. Memberikan hadiah yang begitu banyak, aku menerimanya dengan senyuman terbaik, "Makasih sayang-sayang nenek. Ini siapa yang pilihan mukena cantik ini. Deby yaaa?"

Mereka tertawa sembari menyusun barang-barang bawaan mereka di kamarku.

Tak lama Andara datang dengan Lexusnya. Terparkir mewah di depan rumah. Andara pemilik cafe besar di sudut kota Bandung, Raline istrinya cantik bukan main, tinggi semampai bak model, tapi itu tak membuatnya angkuh, dia begitu menghargai orang disekitarnya. Mereka masuk ke rumah dengan menggandeng sikecil cucuku yang baru bisa berjalan, ah aku sumringah melihatnya, betapa kebahagiaan ini adalah perjuangan kami, aku dan suami.

Satu lagi pikirku. Aku menunggu keluarga Daniel, kemana mereka?

"Mama nunggu Daniel?" tanya Roni penasaran setelah melihatku bolak balik ke teras rumah.

"Iya nih, Daniel kok belum datang, atau ada apa-apa ya di jalan? Coba kamu video call!"

Sigap Roni menghubungi Daniel, karena dia tahu acara sungkeman ini tidak akan dimulai jika salah satu keluarga belum datang.

"Woi bro, dimana lu? waduh keburu habis nih opor kami embat duluan!" teriak Roni menggoda adiknya. Yang disambut suara tawa diujung sana.

"Gimana bang? Dah dimana bang Daniel?" Andara menghampiri kami di teras.

"Udah di jalan, biasalah kan anak istrinya pake gamis jadi dia juga gak bisa ngebut.takut selip di jari-jari roda motornya." Roni menjelaskan.

"Lagian lho betah amat pake motor, kenapa ga dikasih mobil aja sih ma? Tuh mobil nganggur di garasi." Andara terlihat sebal.

"Bilang nanti Anda yang bayar pajaknya, sekalian Anda kasih uang bensin tiap bulan yang penting ga susah lah mereka itu!" sungutnya sekali lagi, disambut tawa Roni dan aku.

"Macam tak tau abangmu aja nda!" goda Roni.

"Sudah-sudah, masuk yuk, bentar lagi mereka sampe, Roni, Anda, bantu mama, itu makanan di meja kita siapin dulu, biar nanti enak kita sekalian makan pas Daniel sudah sampe, mereka pasti lelah dan haus di jalan yang terik ini."

Aku menggandeng kedua anakku masuk ke dalam rumah lalu kami bertiga sibuk menyiapkan. hidangan yang sebagian mereka bawa dari rumah. Sementara Sinta dan Raline bercengkrama di ruang tamu, bercanda bersama anak-anak mereka.

Kalo di rumah ini aku tak pernah meminta mantuku berkerja, jadi anak-anak lelakiku lah yang sibuk membantu. Pernah Andara protes saat aku memintanya menyapu sementara istrinya tengah di kamar memainkan hape sembari menyusui bayinya.

"Raline udah capek kerja di rumahmu kan? Masa disini dia mau kau bikin lelah juga, biarlah dia istirahat sebentar. Nyapu tak akan menghilangkan wibawamu anak gagah," hiburku sembari menoel wajah tampannya.

Sejak suamiku pergi menghadapNya. Mereka bertiga bahu membahu menjagaku, seminggu sekali bergantian main ke rumah.

Tin ... Tin ...

Motor Daniel memasuki garasi rumah yang terhubung dengan dengan pintu dapur. Anda berlari membuka pintu dapur dan menyambut keluarga kecil abangnya itu dengan hangat.

"Ma, busyet rantangnya penuh nih maa!" teriak Anda sambil membawa rantang berisi masakan Ina.

Ina tersipu saat isi rantang itu di tuangkan Anda kedalam mangkok keramik terbaik yang kami miliki. Bersanding dengan makanan mahal lain yang dibawa saudaranya.

"Kak, nih di rumah kakak masih ada gak sambel pete, Anda mau, nanti kita ke rumah kakak ya!"

Anda berseru pada Ina tanpa segan.

"Masih banyak dong bolehlah kalo mau mampir," jawab Daniel yang sudah duduk di samping Anda.

"Hayuk kalian kumpul di ruang keluarga, kita sungkeman, mama bentar lagi nyusul." titahku.

Mereka bergegas jalan menuju ruang keluarga sementara aku masih sibuk merapikan sendok dan garpu yang baru saja kuseka.

"Maa, terimakasih ya," suara Daniel mengagetkanku.

"Makasih apa nih?" tanyaku heran.

"Terimakasih untuk tetap menyayangi Daniel istri dan anak-anak, meskipun kami tak memiliki harta, tak bisa memberi yang terbaik untuk mama seperti abang dan adik beri. Yang bisa kami lakukan hanya terus mendoakan mama agar mama sehat dan usia mama barokah. Maafkan kami ya ma," suara Daniel bergetar.

Ya Allah. Aku tahu rasa hatinya. Sedih dan deritanya. Dia anakku meski dia tak kaya raya. Meski dia tak memiliki jabatan, meski dia fakir harta, tapi dia lah yang paling hebat, air matanya membumi namun doanya melangit.

"Doa yang kau panjatkan adalah harta mama kelak nak, saudaramu memberi mama harta itu karena mereka berlebih. Jika kau diberi Allah berlimpah rezeki kau pun akan melakukan hal yang sama. Jangan bebani hatimu untuk kebahagiaan mama ya saying. Mama sudah bahagia melihatmu sehat, berdikari, gigih, selalu menjaga ibadah istri dan anak-anakmu, tetap bersabar dengan keadaan. Kalian lah yang terhebat sayang."

Aku merangkul tubuh kurus Danielku, anak kesayanganku. Laki-laki panutan keluarga. Imam yang disegani di rumah ini.

Harta dan tahta bukan hal penting. Tapi siapa yang lebih dekat dengan Allah lah yang akan membawanya hidup bermartabat jauh dari kemudhoratan.

Daniel mengusap air mataku, tangannya terasa kasar pertanda dia sudah bekerja sangat keras untuk kehidupan mereka, dan Aku menghargai itu. Perjuangannya. Semangatnya. Dan harga dirinya.

Tenanglah nak, mama akan selalu ada untuk kalian. Selama mama hidup, apapun akan mama beri. Orang tua yang membedakan kasih sayang pada anaknya itu mungkin lupa, jika anak yang disisihkan itu mungkin juga jawaban atas doa-doa yang Allah beri untuk menyelamatkan, Baik di dunia maupun akhirat.

Wahai orang tua, Jika rezeki anakmu belum bisa membahagiakanmu, sementara dia sudah setengah mati berusaha, maka ulurkan tanganmu, hargai mereka setidaknya dengan tidak bermuka masampun cukup.

Semoga kita termasuk golongan orangtua dan mertua kesayangan anak-anak dan menantu.

 

 

TIGA PENYESALAN SAHABAT NABI YANG SELALU SHALAT DI POJOK MASJID



Ada seorang sahabat Nabi bernama Sya’ban. Ia adalah seorang sahabat yang tidak menonjol dibandingkan sahabat Rasulullah lainnya. Ada suatu kebiasaan unik darinya yaitu setiap masuk masjid sebelum sholat berjamaah ia selalu beritikaf di pojok depan masjid. Dia mengambil posisi di pojok bukan karena supaya mudah bersandaran atau tidur, dan tidak mau mengganggu orang lain dan tidak mau terganggu oleh orang lain dalam beribadah.

 

PAK AR, PAK HARTO, DAN MUHAMMADIYAH

 


Oleh : Syaefudin Simon 

Kita sudah tahu bahwa Bung Karno dan Pak Harto adalah dua presiden Indonesia yang mengaku sebagai warga Muhammadiyah. Namun keduanya berbeda dalam mengungkapkan “cintanya” pada Muhammadiyah. Bung Karno sebagai jago pidato mengungkapkan cintanya lewat pidato. Sedangkan Pak Harto tidak. Namun bibit Muhammadiyah yang tertanam di hati Pak Harto tidak kalah subur. Tumbuh dalam tindakan nyata.

 Ketika menghadiri Muktamar ke-35 Muhammadiyah di Jakarta tahun 1962 Bung Karno menyatakan, “Memang benar saudara-saudara, sampai sekarang saya masih anggota Muhammadiyah. Cuma anehnya sejak saya menjadi presiden belum pernah ditagih iuran. Jadi saya minta mulai sekarang tagihlah konstribusi saya itu. Saya resmi menjadi anggota Muhammadiyah sejak tahun 1938. Sekarang sudah tahun 1962. Jadi sudah 24 tahun…”

 

BERAPA GAJI BOS MUHAMMADIYAH?



Oleh: Nurcholis Huda (Waket PWM Jatim)

 

Seorang pengurus yayasan bertanya, “Berapa gaji pengurus Muhammadiyah yang tertinggi dan terendah?”

“Pimpinan tidak ada yang digaji, hanya karyawan yang digaji”, jawab saya.

“Apa benar? Kalau begitu dari mana sumber ekonomi mereka?”

”Semua pimpinan Muhammadiyah punya pekerjaan, tidak menganggur”.

”Bagaimana kalau tugas Muhammadiyah bersamaan dengan tugas pekerjaan?”

”Jika waktu berbenturan, tugas pekerjaan didahulukan, baru Muhammadiyah.”

”Kalau begitu tidak profesional karena menomorduakan Muhammadiyah”.

”Mungkin menurut orang lain tidak profesional. Tetapi itu lebih baik karena semua pimpinan Muhammadiyah tidak ada yang berfikir mengurusi Muhammaidyah sebagai profesi. Semua berniat sebagai pengabdian. Yang penting dilakukan penuh kesungguhan dan sepenuh kemampuan”.

 

SPIRITUALITAS INDRA: BERBAGILAH, MAKA ALLAH AKAN MENGALIKAN BALASANNYA

 



Oleh : Budhiana Kartawijaya

 

Ahad kemarin, saya menghadiri pertemuan para kelompok filantropi Kabupaten Bandung Barat. Tempatnya di Saung Eceng, Kecamatan Cihampelas. Ada kelompk Bening Saguling, Touch, Ubar (Urang Bandung Barat), Kelompok Pusat Informasi Kelompok Remaja (PIKR), dan lain-lain. Kami saling tukar pengalaman tentang bagaimana menguatkan desa, memperkuat keluarga, memperjuangkan akses pendidikan bagi anak-anak miskin, dan sebagainya. Saya, tentu saja, berbicara sebagai founder Odesa.

Salah satu yang menarik adalah sosok Indra Darmawan, pendiri Bening Saguling Foundation. Pria kelahiran 1972 ini adalah sarjana matematika Unpad, S-2 juga matematika, dan sekarang juga sedang menempuh S-3, juga matematika. Matematika adalah darah dia.

KHALIFAH AL MAKMUN DAN NENEK MOYANG GOOGLE MAPS

Keterangan foto tidak tersedia.
Bola Dunia Al Makmun

Sumber : FB Zico Pratama Putra

Jika ada orang yang layak diberikan kredit sebagai perintis bola dunia, Khalifah Al Makmun dari Dinasti Abbasiyah -yang berkuasa pada 813-833 M- pantas buat diberi nomor pertama. Beliau lah yang memerintahkan “Mr. Einstein abad ke 2 H”, Muḥammad bin Musa al-Khawarizmi, untuk menyusun bola dunia berdasarkan gabungan peta-peta daerah kekuasaan Islam dan daerah-daerah lain yang pernah dijangkau para penakluk lautan.

Kunjungan saya ke Museum Islam Turki sangat membantu melihat gambaran jelas beberapa bukti peninggalan tersebut lantaran koleksi peta-peta kuno tersebut sebagian atau seluruhnya masih dapat disaksikan.

Turki sejak dua abad belakangan mengerahkan banyak begawan ilmu sejarah dunia untuk membantu merekonstruksi sejumlah peninggalan Islam. Diantara ahli sejarah yang datang, sebutlah Johann Wolfgang von Goethe, tokoh besar Jerman abad 18. Hasilnya memang mengagumkan. Mereka mampu mengemasnya dengan mewah sehingga jadi tujuan wisata. Padahal peninggalan Konstantinopel atau Byzantium juga udah kepalang banyak. Tapi liat peninggalan kuno konstantinopel berasa udah terlalu mainstream buat orang bule. Mereka lebih ngantri mampir ke Blue Mosque, atau mesjid kuno lain seperti Hagia Sophia, museum teknologi Islam, dll yang masih dalam satu kawasan luas kayak TMII.

Ini kejujuran sebetulnya. Jujur dengan nasab dan identitas. Jadi orang bule ga berasa ketipu. Ya Bule kalo ke Turki emang tau disana negara muslim. Kalo ke Turki, siap-siap denger azan, lihat mesjid, kebab merajalela, dll.

PORANG ADALAH FENOMENA ZAMAN


 

Oleh : FB Ahmad Suudi

 

Beratus ratus tahun PORANG ada di bumi pertiwi ini. di pinggir jurang. di bawah rumpun bambu, di bawah pohon duku dan pepohonan yang rindang. di semak belukar , di hutan lebat, tanpa ada orang kita sudi menengok atau bisa memanfaatkan nya. Bahkan jadi gulma dan musuh bagi petani karena lebatnya daun PORANG yg mengalahkan tanaman sayur dll. dicabut, di babat di buang ke jurang.

Tahun 1943, Jepang datang menjajah negri ini. Bukan untuk mencari rempah rempah seperti orang Eropa. Bukan mencari emas.. Tapi mencari PORANG atau badul atau konjak untuk memberi makan ratusan ribu pasukan yang sedang berperang di hampir seluruh daratan asia. Korea, Cina dll. Makanan utama mereka (orang Jepang ) bukanlah beras atau gandum. tapi konjak atau PORANG.

Proses pengolahan PORANG jadi makanan sangat dirahasiakan oleh mereka. Mengapa...??? Karena kalau sampai kita orang Indonesia tahu cara mengolah PORANG menjadi makanan, jadi beras shiratake, jadi konyaku, jadi mie PORANG. Maka mereka khawatir nanti PORANG kita dikonsumsi sendiri dan mereka tidak dapat lagi suplay PORANG untuk prajurit mereka di luar negeri.

Bahkan saat armada pengangkut PORANG mau lewat. yaitu PORANG yang dikumpulkan dari anak sekolah dan perangkat desa yang di wajibkan setor PORANG itu, mereka membunyikan alarm agar rakyat pribumi berlindung atau ngumpet di rumah atau di goa goa. Tujuannya agar rakyat tidak tahu bahwa meraka sedang konvoi ratusan truk pengangkut PORANG ke pelabuhan. Hingga sampai saat ini nenek moyang kita tidak mewarisi kita cara pengolahan PORANG yg memang mereka tidak tahu.

Allah maha adil.. Jepang dan China sebagai pengkonsumsi PORANG belakangan ini kesulitan stok karena faktor alam dan pertambahan penduduk yang makin banyak butuh PORANG sangat banyak. Tahun 2014 kemarin datanglah mereka ke Indonesia untuk cari PORANG karena memang sumber/pusat PORANG dunia ada di Indonesia.

PEMBUNUHAN AKIBAT KENTUT

 


Oleh : FB Bang Fathul

 

Frederik, seorang Kontrollir Belanda bercerita bahwa pada suatu malam bulan Juli 1922 di Watampone berlangsung sebuah pesta pernikahan. Di tengah pesta yang hanya diterangi penerangan secukupnya, salah seorang tamu tak sengaja kentut (nakeloi ettu' = Bugis). Mendengar itu tamu yg lain sontak tertawa. Ternyata tamu itu merasa malu (siri') diketawai, dia lalu ma'jallo' (mengamuk) membabi buta menggunakan badik sehingga 8 orang tewas dan banyak yang luka-luka.

Kejadian serupa pernah terjadi di Kiru-Kiru Kecamatan Soppeng Riaja Kabupaten Barru. Dikisahkan H. Andi M. Anwar Zaenong, dosen IAIN Parepare, suatu masa sebelum agama Islam masuk di Sulawesi, sekelompok masyarakat di Kiru-Kiru sedang melangsungkan pesta pernikahan. Di tengah pesta itu, tiba-tiba terdengar suara kentut, seluruh orang yang hadir tertawa dan mengira yang kentut itu adalah mempelai pria. Dengan perasaan sangat malu ditertawai oleh semua orang tiba-tiba sang mempelai pria menarik badik dan melompat ke arah para tamu undangan.

Dengan gerakan ma'jallo' (mengamuk), si mempelai pria menikam semua orang yang ada di sekitarnya. Puluhan orang menjadi korban meninggal yang kemudian jasadnya dibakar dan abunya dikuburkan bersama pada satu makam.

Kisah yang sedikit berbeda terjadi di Soppeng pada 1977. Dalam publikasi seminar “Masalah Siri’ di Sulawesi Selatan,” tim peneliti Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin mencatat, seorang laki-laki tanpa sengaja kentut (nakeloi ettu) di hadapan orang banyak. Merasa malu, pria itu seketika mencabut badiknya di hadapan orang banyak. Sementara orang-orang yang mendengar suara kentut itu satu pun tidak ada yang berani menengadahkan wajahnya setelah melihat si pria mengeluarkan badik. Semua orang tertunduk dan diam.

Sesampainya di rumah, sang pria berkata, “Sayang sekali, tidak ada seorang pun mengangkat wajahnya, kalau ada pasti kutikam.” Tapi anehnya, di rumah pun si pria belum bisa membendung rasa malunya. Untuk itu, dia meminta istrinya menumbuk lada sebanyak mungkin dan kemudian dioleskannya ke dubur sebagai ungkapan malunya.

====================================================

Begitulah gambaran budaya Siri' masyarakat bugis waktu itu. Jangankan membawa lari anak wanita orang (silariang), bahkan gegara kentut pun bisa berakhir meregang nyawa.

Walaupun harus diakui budaya itu sudah mulai pudar, bahkan seringkali kentut didepan umum pun disengaja dan dianggap lucu-lucuan. Padahal dulu leluhur mereka meregang nyawa "hanya" karena perkara kentut.

Buya Hamka menceritakan seorang pengurus Muhammadiyah yang kebetulan orang Bugis Makassar pernah dicurigai menggelapkan dana persyarikatan. Saking malunya pengurus itu sampai esoknya dikabarkan dia meninggal akibat malu dan sedihnya.

Maka memang agama yang paling pantas untuk suku yg punya adat mulia begini adalah Islam, supaya akhlak2 terpuji yang terbangun dari budaya yg mulia bisa lebih terarah..

Orang2 Arab dulu juga terkenal dengan sifat2 mulianya yang berangkat dari budaya mereka, seperti sifat jantan, memuliakan tamu, setia kawan dan pantang berbohong. Kemudian Islam datang dan merekapun menjadi mulia.

Didalam Islam memang menertawakan orang kentut itu dilarang. Rasulullah berkata kepada sahabat yang menertawakan orang kentut.

“Mengapa kalian mentertawakan kentut yang kalian juga biasa mengalaminya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan “Al 'Adah Muhakkamah”. Adat kebiasaan itu bisa dibenarkan dalam syari'at selama tidak bertentangan dengan syari'at. Terlihat hubungan antara agama dan budaya. Agama mengajarkan budaya apa saja yang boleh dilanjutkan atau harus dihentikan. Wallahu A'lam.