Blog ini berisi tulisan orang lain. Sengaja saya kumpulkan disini agar bisa dibaca lagi di lain waktu, oleh saya dan oleh kita semua.
WHAT'S NEW?
Loading...

MANFAAT BERBUAT BAIK



Ada seorang sahabat Kanjeng Nabi, sebut saja Fulan, yang satu hari siwer (lupa diri) digoda setan saat melihat seorang wanita di jalan. Saking siwernya, Fulan tersebut sampai mencium wanita tersebut. Padahal wanita itu ajnabi (wanita yang bukan siapa-siapanya).

 

Habis mencium wanita ajnabi tadi, si Fulan tadi langsung sadar dan menyesal gak karuan. Sampai linglung, saking takutnya adzab apa yang bakal diterimanya.

 

Dengan hati gundah segundah-gundahnya, si Fulan tadi langsung mendatangi Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Saat itu, Kanjeng Nabi sedang berkumpul dengan para sahabat yang lain.

 

Mungkin saking linglungnya, saat Fulan masuk ke forum Kanjeng Nabi dan para sahabat tersebut, dia langsung menceritakan apa yang terjadi padanya di depan Kanjeng Nabi dan para sahabat dengan suara keras. Seluruh ruangan jadi tahu kalau si Fulan ini habis mencium wanita ajnabi dan sekarang menyesali perbuatannya. Kanjeng Nabi Muhammad saat itu hanya diam mendengar cerita si Fulan dan tidak mengusir si Fulan dari ruangan.

 

Kebetulan saat itu ada Sayyidina Umar. Sayyidina Umar langsung memperingatkan si Fulan, "Hei Fulan, ngapain kamu ceritakan perbuatan maksiatmu di depan forum? Gusti Allah sudah menutup kesalahanmu, kok kamu malah menceritakannya kepada kami semua? Harusnya kamu sembunyikan!"

 

Mendengar peringatan Sayyidina Umar, si Fulan pun pergi meninggalkan ruangan dengan hati yang sangat kacau sekacau-kacaunya. Penyesalannya belum mendapat jawaban, malah kena omelan Sayyidina Umar.

 

Kanjeng Nabi lalu menyuruh seorang sahabat memanggil si Fulan untuk kembali menghadap Beliau SAW. Setelah berhasil membawa Fulan menghadap Kanjeng Nabi lagi, Kanjeng Nabi lalu membacakan satu ayat Al Qur'an kepada si Fulan

 

وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ طَرَفَىِ ٱلنَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ ٱلَّيْلِ ۚ إِنَّ ٱلْحَسَنَٰتِ يُذْهِبْنَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّٰكِرِينَ

 

"Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat" (Qs. Huud [11]: 114)

 

Mendengar ayat itu, si Fulan jadi sumringah. Kesalahannya ternyata bisa diampuni dengan mudah. Cukup bertobat dan melakukan amal sholeh terutama sholat. Hati Fulan pun jadi penuh harapan lagi.

 

Para sahabat lain yang mendengar dan melihat hal itu pun kagum dengan jawaban Kanjeng Nabi tersebut. Gampang sekali prosedur Fulan untuk meraih ampunan. Lalu para sahabat bertanya pada Kanjeng Nabi, "Duh Kanjeng Nabi, apakah prosedur pengampunan dosa semacam itu hanya berlaku pada si Fulan saja?"

 

Lalu Kanjeng Nabi Muhammad SAW menjawab

 

بل للناس كافة

 

"Tidak, itu prosedur pengampunan itu juga berlaku untuk semua manusia hingga akhir jaman".

 

Dari cerita tersebut, ada poin-poin kesimpulan yg bisa kita petik:

 

1. Seseorang hendaknya punya rasa takut dan sesal atas dosa yg dilakukan.

2. Menceritakan maksiat diri di depan umum atau di medsos artinya membuka apa yang ditutup Gusti Allah. Ini bentuk ketidak beradabnya seseorang.

3. Dosa yg telah dilakukan ada prosedur tobatnya. Gampang kok. Yaitu cukup bertobat dan beramal sholeh. Terutama memperbaiki sholat.

4. Tidak boleh membuat seseorang yang berdosa jadi putus asa.

5. Bahwa prosedur proses pengampunan ini berlaku untuk semua manusia hingga akhir jaman.

 

Semoga bermanfaat.

 

Sumber: FB Fahmi Ali

0 Comments:

Posting Komentar