Blog ini berisi tulisan orang lain. Sengaja saya kumpulkan disini agar bisa dibaca lagi di lain waktu, oleh saya dan oleh kita semua.
WHAT'S NEW?
Loading...

77 CABANG IMAN DALAM ISLAM MENURUT HADIST RASULULLAH



Iman merupakan salah satu istilah dalam khazanah Islam yang wajib dipahami setiap Muslim. Iman terdiri dari sejumlah cabang yang memiliki kriteria dan batasan tertentu. Apabila diamalkan seluruhnya, maka keimanan seorang Muslim akan sempurna.

 

Mengutip buku Islamologi: Arti Iman karya Maulana Muhammad Ali, iman berasal dari kata bahasa Arab amana yang berarti “percaya”. Secara istilah, iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan.

 

Seperti yang telah disebutkan, iman memiliki cabang serta tingkatan yang jika ditinggalkan akan menyebabkan kekufuran, menimbulkan dosa kecil dan besar, menghilangkan kesempatan memperoleh pahala, hingga menyia-nyiakan ganjaran.

 

Untuk mengetahui lebih lanjut terkait cabang iman dalam Islam, simak penjelasan lengkapnya dalam ulasan berikut ini. Dihimpun dari buku E-Modul PAI Kelas X:36 terbitan Kemdikbud, cabang iman dalam Islam terbagi menjadi 77 (tujuh puluh tujuh). Jika seorang Muslim mampu menghayati dan mengamalkan seluruhnya, maka ia akan merasakan nikmatnya hakikat iman dalam kehidupan.

 

Penjelasan terkait jumlah cabang iman dalam Islam ini tercantum dalam hadist riwayat Muslim. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:

 

الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ، أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْإِيمَانِ

 

Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih, atau enam puluh cabang lebih. Yang paling utama yaitu perkataan Lâ ilâha illallâh, dan yang paling ringan yaitu menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu termasuk bagian dari iman.

 

Dirangkum dari buku "Filsafat Iman dan Filsafat Ilmu Manajemen karya Mansur Chadi Mursid, berikut adalah 77 cabang iman yang dimaksud.

 

1. Iman kepada Allah.

2. Iman kepada malaikat Allah.

3. Iman kepada kitab-kitab Allah.

4. Iman kepada rasul-rasul Allah.

5. Iman kepada takdir baik dan takdir buruk Allah.

6. Iman kepada hari akhir (kiamat).

7. Iman kepada kebangkitan setelah kematian.

8. Iman bahwa manusia akan dikumpulkan di Yaumul Mahsyar setelah hari kebangkitan.

9. Iman bahwa orang mukmin akan tinggal di surga dan orang kafir akan tinggal di neraka.

10. Cinta kepada Allah.

 

11. Takut terhadap siksa Allah dengan menjauhi larangan-Nya.

12. Mengharap rahmat Allah dengan mengerjakan perintah-Nya.

13. Tawakal.

14. Cinta kepada Rasulullah SAW.

15. Mengagungkan derajat Rasulullah SAW.

16. Tetap pada agama Islam.

17. Mencari ilmu yang bermanfaat.

18. Menjelaskan dan menyebarkan ilmu syariat.

19. Mengagungkan Al-Quran.

20. Bersuci dari najis.

 

21. Shalat fardhu lima waktu.

22. Menunaikan zakat.

23. Berpuasa Ramadhan.

24. I’tikaf.

25. Haji dan umrah.

26. Jihad dan memerangi hawa nafsu.

27. Bertempat tinggal.

28. Tetap dan mantap memerangi musuh Allah.

29. Memberikan harta rampasan perang, ghanimah kepada raja dan nabi.

30. Memerdekakan budak.

 

31. Membayar kifarat yang wajib.

32. Menepati janji.

33. Mensyukuri nikmat Allah.

34. Menjaga lisan.

35. Menjaga kemaluan dan kehormatan diri.

36. Menyampaikan amanah.

37. Tidak melakukan pembunuhan dan kejahatan.

38. Menjauhi makanan dan minuman yang haram.

39. Bekerja yang halal.

40. Menjauhi pakaian yang haram.

 

41. Menjauhi permainan yang melalaikan dan yang haram menurut syariat.

42. Pertengahan dalam memberi nafkah.

43. Meninggalkan dengki dan menggunjing.

44. Meninggalkan mencela orang Muslim.

45. Ikhlas.

46. Senang ketika melakukan ketaatan dan susah ketika melakukan kemaksiatan.

47. Taubat.

48. Kurban dan aqiqah.

49. Taat kepada pimpinan atau pemerintah.

50. Berpegang kepada agama dan itikad Islam.

 

51. Berlaku adil di dalam hukum.

52. Mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran.

53. Tolong-menolong dalam kebaikan.

54. Malu kepada Allah.

55. Berbakti kepada kedua orang tua (ibu dan bapak).

56. Menyambung kekerabatan (silaturahmi).

57. Berakhlak baik.

58. Berbuat baik kepada budaknya.

59. Budak wajib taat pada majikan.

60. Menjaga hak istri dan anak.

 

61.Cinta pada orang yang ahli agama, berkumpul dengan orang-orang shaleh.

62. Mengucap salam dan menjawab salamnya orang Islam.

63. Menengok orang sakit.

64. Melakukan shalat jenazah untuk mayat Muslim.

65. Menjawab orang bersin.

66. Menjauhi perkara yang merusak agama.

67. Berbuat baik kepada tetangga.

68. Memuliakan tamu.

69. Menutup aib orang Islam.

70. Sabar terhadap musibah maupun kesenangan.

 

71. Zuhud dan pendek angan-angan.

72. Cemburu kepada istrinya.

73. Menjauh dari berbuat kelalaian.

74. Dermawan.

75. Hormat kepada orang tua.

76. Mendamaikan orang yang bertengkar.

77. Cinta kepada sesama manusia seperti cintanya kepada diri sendiri.

 

https://kumparan.com/berita-hari-ini/77-cabang-iman-dalam-islam-menurut-hadist-rasulullah-1zYiz8PI0tM/full

 

KESAKRALAN KALIMAT INSYAALLAH



Oleh: Muhammad Qamaruddin

 

Ayat tentang ungkapan “Insya Allah” terdapat dalam Qs Al Kahfi (18): 23-24,

 

وَلَا تَقُولَنَّ لِشَاْيۡءٍ إِنِّي فَاعِلٞ ذَٰلِكَ غَدًا إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُۚ وَٱذۡكُر رَّبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلۡ عَسَىٰٓ أَن يَهۡدِيَنِ رَبِّي لِأَقۡرَبَ مِنۡ هَٰذَا رَشَدٗا 

Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: ‘sesungguhnya Aku akan mengerjakan ini besok pagi’. Kecuali (dengan menyebut): ‘Insya Allah, dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah ‘mudah-mudahan Tuhanmu akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini.” (Q.S. Al-Kahfi [18]: 23-24)

 

KISAH JAD, SI ANAK YAHUDI MENGISLAMKAN 6 JUTA ORANG AFRIKA



Banyak orang Eropa masuk Islam karena terkesan dengan kebaikan muslim disana. Salah satunya adalah kisah berikut,

 

Jad, adalah seorang bocah usia 7 tahun di era tahun 40-an. Tinggal bersama keluarganya di salah satu apartemen pada sebuah kota di Prancis. Ia terlahir dari keluarga Yahudi yang taat dan berpendidikan tinggi. Ibunya salah seorang professor di universitas terkemuka di Perancis kala itu.

 

Di salah satu sudut lantai dasar apartemen tersebut, ada sebuah toko kecil "serba ada" yang menjadi tempat bagi warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, termasuk keluarga Jad. Toko itu milik seorang berkebangsaan Turki, Ibrahim, 67 tahun. Seorang yang sangat sederhana, bukan dari kalangan berpendidikan tinggi.

 

DI DUNIA INI JANGAN SOMBONG



Oleh : Tere Liye

 

DI DUNIA INI,

Ada banyak orang yang terlihat amat bersahaja, duduk di pojokan bandara, membawa koper kecil, wajahnya biasa-biasa saja, pakaiannya seperti orang kebanyakan, tampilannya tidak penting, dan tidak akan membuat kita takjub, duduk takjim menunggu panggilan boarding pesawat terdengar. Dia tidak sibuk dengan gagdet, apalagi selfie.

 

Tapi sejatinya, orang ini bahkan sudah mengelilingi 100 negara, ribuan kota. Dia tidak perlu koar-koar, dia tidak membutuhkan selfie, dia tidak memerlukan pamer di media sosial. Karena sejatinya, PERJALANAN terbaik ada di dalam hatinya. Bahkan saat antrian boarding diserobot, bahkan saat langkah kakinya hendak naik pesawat terganggu gara2 orang2 bukannya naik pesawat segera, eh malah sibuk selfie. Dia hanya mengangguk takjim, berbelok dikit, meneruskan langkah naik pesawat.

 

EMPAT JENIS MANUSIA MENURUT SYEIKH ABDUL QADIR JAILANI



YANG PERTAMA, TAK BERLIDAH DAN TAK BERHATI

Mereka adalah manusia biasa, bodoh dan hina. Mereka tak pernah ingat kepada Allah. Tiada kebaikan dalam diri mereka. Mereka bagai sekam tak berbobot, jika Allah tak mengasihi mereka, membimbing hati mereka kepada keimanan pada-Nya Sendiri. Waspadalah, jangan menjadi seperti mereka. Inilah manusia-manusia sengsara dan dimurkai oleh Allah.

 

Mereka adalah penghuni-penghuni neraka. Kita berlindung kepada Allah dari mereka. Hiasilah dirimu dengan ma’rifat. Jadilah guru kebenaran, pembimbing ke jalan agama, pemimpinnya dan penyerunya.

 

KEBAHAGIAAN SEORANG AYAH



"Ris, Bapak sakit, harus dirujuk ke Jakarta," suara Bang Dika diujung telepon.

 

Aku terdiam sejenak, akhir-akhir ini Bapak memang sakit-sakitan. Di kampung kami belum ada dokter ahli jantung yang bisa menangani beliau, jadi jika perlu perawatan lanjut harus dirujuk ke kota Jakarta.

 

"Ris... kok diam? Kamu nda keberatan toh? Bapak tinggal di rumahmu dulu yah, abang cuma bisa nganter terus balik lagi ke kampung," jelas Bang Dika.

 

"Iya Bang... ga' papa, ini kan Bapakku juga," jawabku cepat. Takutnya Bang Dika berpikir macam - macam.

 

"Ya udah, besok kami berangkat, ga' usah dijemput, abang bawa mobil, tadi teman kasih pinjam untuk sehari."

 

"Iya Bang."

 

ADAKAH KETURUNAN RASULULLAH?



Oleh : Ust. Abdi Kurnia Djohan

Alumni Ma'had Sederhana Pagi Sore

 

Banyak umat muslim yang bertanya tentang keberadaan keturunan Nabi Muhammad pada masa sekarang. Sebagian dari mereka terbagi ke dalam empat arus pendapat:

 

Pendapat pertama meyakini bahwa keturunan Nabi Muhammad telah habis dengan terbunuhnya dua cucu Nabi; Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husain. Ahmad Shalabi mencatat bahwa Sayyidina Hasan ditemukan wafat setelah meminum racun yang disuguhkan oleh istrinya atas suruhan para pejabat dinasti Umayyah. Sedangkan Sayyidina Husain tewas terbunuh di dalam perang Karbala melawan Pasukan Yazid bin Muawiyah.

 

Dua peristiwa yang tidak pernah disampaikan secara detail itu menghantarkan umat kepada simpulan bahwa keturunan Nabi Muhammad dari putrinya yang berusia panjang, Sayyidah Fatimah al-Zahra, terputus.

 

ENGKAU DAN HARTAMU ADALAH MILIK ORANG TUAMU!



Oleh : FB Hamdi Akhsan

 

Akhir-akhir ini dari berita massmedia kita sering mengelus dada.

- Ada anak yang mengadukan ibunya hanya karena masalah sertifikat almarhum ayahnya.

- Ada anak yang sampai tega mengadukan secara pidana dan ingin memenjarakan orangtua karena urusan harta,

- Bahkan ada anak yang tega memukul orangtuanya karena meminta warisan? (padahal orang tuanya masih hidup).

 

Lantas bagaimana pandangan Islam mengenai hak orang tua terhadap harta anak?

 

Bagaimana Menabung yang Benar?

 


Oleh : Fitra Wilis Marsil

 

Hidup terasa melelahkan jika dilalui dengan ketegangan dan perhitungan akan uang yang terlalu berlebihan. Hidup itu indah jika kita menikmatinya dengan bahagia. Menabung itu memang penting, tetapi bersikap untuk 'nggak gitu2 banget sama uang' itu jauh lebih penting.

 

1. Memasak makanan sendiri itu selain (biasanya) lebih sehat, juga jauh lebih hemat. Jika ingin menabung, maka rajinlah memasak. Tetapi, saat tubuhmu lelah karena lagi banyak pekerjaan, atau sedang kurang enak badan, maka dalam situasi ini, kesehatanmu lebih penting.

 

Umroh Mandiri, Apa Saja Yang Harus Disiapkan?



Oleh : Siti Rusmiyati

 

Berangkat ke tanah suci tak bisa dipungkiri merupakan salah satu impian bagi setiap muslim baik untuk melakukan ibadah Umroh, dan terutama untuk menunaikan ibadah haji. Tapi mengingat biaya yang harus dikeluarkan cukup besar maka kita perlu menyiapkan dananya secara matang dari jauh hari.

 

Sebenarnya umroh bisa dilakukan secara mandiri dan tentunya akan sangat menghemat banyak biaya asal kita tahu apa saja yang harus dilakukan dan dipersiapkan. Tapi hal ini hanya direkomendasikan bagi kita yang sebelumnya pernah mengunjungi Tanah suci. Mengapa? Karena perjalanan umroh merupakan rangkaian ibadah yang caranya sudah ditetapkan sesuai rukun-rukunnya yang apabila tidak dilaksanakan secara lengkap dan runtut maka ibadahnya bisa menjadi tidak sah.

 

BELAJAR MENGELOLA TIM DARI LEBAH



Oleh : Fathul Wahid (Rektor UII Yogyakarta)

 

Lebah (nahl) merupakan hewan istimewa. Kata nahl dalam Al-Qu'ran hanya muncul sekali, namun namanya diabadikan menjadi salah satu surat: An-Nahl.

 

Dalam ayat tersebut, lebah diperintah Sang Pencipta untuk membuat sarang di bukit, pohon, dan tempat lain yang dibuat manusia. Lebah pun diminta mengambil makanan dari buah-buahan, dan dari perutnya keluar madu dengan beragam warna yang berkhasiat untuk pengobatan (QS An-Nahl 68-69).

 

وَأَوۡحَىٰ رَبُّكَ إِلَى ٱلنَّحۡلِ أَنِ ٱتَّخِذِي مِنَ ٱلۡجِبَالِ بُيُوتٗا وَمِنَ ٱلشَّجَرِ وَمِمَّا يَعۡرِشُونَ ٦٨ ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ فَٱسۡلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلٗاۚ يَخۡرُجُ مِنۢ بُطُونِهَا شَرَابٞ مُّخۡتَلِفٌ أَلۡوَٰنُهُۥ فِيهِ شِفَآءٞ لِّلنَّاسِۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ ٦٩

“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia". Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan”.

 

MURTAD KARENA GUNA-GUNA



Wanita itu duduk dikelilingi oleh saudara2nya sambil menundukkan kepalanya. Jari-jarinya memainkan bekas sobekan tissue di lantai. Orang2 di sekelilingnya menatapnya tajam, terlihat ada kebencian padanya. Yang hadir di pertemuan itu adalah beberapa orang dari keluarga dan kerabat dekatnya, ibunya dan juga saya sendiri. Wanita itu baru saja pulang dari luar daerah setelah bekerja sekian tahun lamanya. Dia bekerja di suatu daerah yang mayoritas penduduknya Nasrani, bahkan rentan dengan pemurtadan disana.

 

Salah seorang saudaranya berkata kepadanya, "Saya mendapat isu bahwa kamu mau pindah agama, benar? Saya sudah tau semuanya, sudah baca percakapan kamu di hp seseorang."

Wanita itu diam tidak menjawab. Saudaranya berkata lagi, "Jujur saja! Percuma ditutup-tutupi, suatu saat akan ketahuan juga. Ini perkara besar."

 

Dia masih terdiam. Semua hening menunggu jawaban darinya. Tidak lama kemudian, dengan tenang dia menjawab, "Iya sudah...saya sudah pindah agama."

 

BAGAIMANA JOKOWI MENDUKUNG GANJAR, MENCADANGKAN PRABOWO, DAN MENOLAK ANIES

 


Oleh : Denny Indrayana, Guru Besar Hukum Tata Negara

 

Ini adalah kisah tentang kerja politik Presiden Jokowi untuk ikut memenangkan pemilihan presiden 2024. Pastinya bukan sebagai pasangan calon peserta pilpres, tetapi memastikan paslon yang beliau dukung tampil sebagai juara dalam kompetisi Pilpres 2024.

 

Maaf jika tulisannya akan panjang, karena banyak hal yang perlu saya sampaikan, agar lumayan lengkap dan utuh, meskipun tidak bisa seluruhnya diceritakan. Beberapa nama dan peristiwa terpaksa tidak diungkap jelas, agar lebih aman dan tidak justru menimbulkan persoalan. Supaya tidak gagal paham, mohon membaca tulisan ini sampai tuntas.